Thursday, May 20, 2010

KEHILANGAN LAGIIIIIIII………….

Seakan tak percaya dengan apa yang kudengar,
Kakakku dipanggil menghadap Bapa.
Mungkin feeling atau apa, sehari setelah Week sms mengabarkan klo kakakku ini ternyata sudah 1 bulan opname, selasa sore kutelepon ponakanku cowok. Ada nada putus asa dalam kata2nya. Ya, tapi dia masih punya harapan, terus berharap dan berusaha. Dia sendiri sudah tidak tega melihat keadaan ibunya yang demikian. Kepercayaan dirinya sedikit menurun.
Aku sendiri tidak tahu apa yang bisa kulakukan untuk meringankan bebannya. Hanya menguatkan dia. Pasrahkan pada Yang Di Atas. Kita tidak tahu apa rencana-Nya. Dia pasti akan berikan yang terbaik.

Dan kemarin siang. Aku baru tahu, setelah Nick meneleponku. Mengabarkan klo kakakku ini sudah berpulang kemarin pagi.
Kenapa secepat ini?
Kemarin baru aja ngobrol ma Week. Di hari cutinya awal bulan depan, Week akan mengajak Ibu menengok kakakku ini. Baru aja akan mengurus ticket ke sana.
Ternyata Tuhan berkehendak lain.
Mungkin ini jalan yang terbaik. Membebaskan kakakku dari sakitnya yang sudah sekian lama dirasakannya.
Yah, kita hanya bisa mengikhlaskan.
Semoga keluarga di Palembang sana bisa menerima ini semua dengan ikhlas.
Mas Tugiman, Harry, Evy, Merry, yang tabah ya. Ibu sudah bahagia bersama Bapa di surga.

Terakhir kali dengar suaranya berbulan-bulan yang lalu, bahkan bisa jadi tahun kemarin.
Terakhir kali ketemu dia, bertahun-tahun yang lalu…..
Bahkan kemarin ketika dia sakit dan butuh support, aku sama sekali tidak meneleponnya.
Maafkan……
Kakak yang begitu perhatian….
Waktu kecil, aku ingat, dulu tiap kali ibuku memarahiku, kakak ini yang selalu membelaku.
Jika dia pulang dari rantau, dia begitu boros, memanjakanku dengan banyak jajanan. Senengnya……
Begitu sering dia meneleponku, hanya sekedar menanyakan keadaanku…..
Ya, dia senang sekali mengobrol. Bisa menghabiskan waktu ber-jam2 jika sudah ngobrol dengannya. Tak peduli sudah habis pulsa berapa.
Tanganku suka mpe kesemutan memegang hp. Kerongkonganku mpe terasa kering kebanyakan ngobrol dan tertawa.
Jika kebetulan kita semua lagi berkumpul di Yogya, satu per satu semua diteleponnya. Hanya pengin dengar suaranya. Hp berpindah dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Semua harus kebagian ngobrol dengannya.
Heran, ga cape apa…..

Kakakku…… Aku dari kecil memanggilnya Yu Warni.
Yayaya…… masih kuingat dengan jelas suara tawanya. Suara tawa yang tak akan lagi bisa kudengar.
Dia berjanji akan pulang ke Yogya saat aku menikah nanti.
Janji hanya tinggal janji. Tapi aku percaya, doanya akan menyertai kami semua.

Yu Warni, selamat jalan…..
Jangan khawatir…. Tuhan akan menyertai dan memimpin perjalananmu. Pergilah dalam damai. Doa kami menyertaimu….
Terimakasih dan maaf untuk semua….
Maaf dulu kami suka ga sabar jika harus menerima teleponmu karena kami tidak tahu harus berkata apa lagi coz apa yang mau dikatakan semua sudah dikatakan.
Yayaya…. Yu Warni akan tetap melekat di hati kami semua…..
Sekali lagi…. Selamat jalan kakakku…………………… :(

No comments: