Monday, June 3, 2013

^_^

Lama tak berkunjung, kangen juga ma blog-ku yang ini. Jadi pengin baca2 lagi. ^_^

Monday, October 3, 2011

JANGAN MENYERAH

Vocal: D’Masiv

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

repeat reff1

reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa

repeat reff1
repeat reff2

Source: http://liriklaguindonesia.net/d/dmasiv/dmasiv-jangan-menyerah/

Monday, March 7, 2011

BAHAGIAKU

Vocal: Delon

Tak pernah ini kubayangkan
akan terjadi di hidup ini
Namun kini jelas ada
dan terbukti ku berubah

Tidurku kini penuh senyum
walau cemas masih ada di hati
Bila kah ini kan lama
kurasakan tak hanya sesaat

Aku syukuri segala nikmat ini
tak semua mendapatkannya
Tuhan telah bukakan jalan untukku
kan ku jaga bahagia ini

Seperti langit biru tersenyum ramah
menatap cerah hariku
Terima kasih untuk semua yg tak mungkin ku sebut
kan ku jaga bahagia, ku jaga bahagia ini

*courtesy of LirikLaguIndonesia.net

Bandung, 02-03-2011

Saturday, February 26, 2011

JIDAT OH JIDAT

Hari ini,
eh bukan hari ini coz sudah berganti hari,
karena dipaksa oleh ibuku....
Akhirnya aku facial juga.
2jam 40menit dalam penyiksaan. Hohoho...
Dan akhirnya pulang dengan muka kek kepiting rebus. Bengep2 merah semua.
Huehuehue....
Cantik itu memang mahal harganya ya....
dan benar2 menyakitkan.....

Friday, February 25, 2011

MENYORTIR KOLEKSI SAMPAHKU

Aku sejak kecil memang hobi mengkoleksi sampah. Barang2 yang bagi orang lain dianggap tidak berguna, hanya menuh2in tempat saja, buatku sebaliknya. Barang2 itu bisa menjadi sebuah koleksi yang menarik buatku. Dulu waktu masih SD aku mengkoleksi bungkus korek api. Tiap lagi jalan ke mana, di jalan melihat ada bungkus korek api, aku segera berhenti, menunggu jalan sepi, baru kemudian memungut bungkus korek api itu. Malu juga klo mpe ketahuan orang lagi memungut sampah. Pasti orang bakal mikir, 'Nee orang kurang kerjaan banget.'
Yah itung2 sedikit membantu membersihkan jalan dari sampah. hehehe
Gambar bagian belakang bungkus korek yang kukoleksi. Ada gambar bunga, gambar hewan, gambar rumah adat, pakaian adat, pemain2 bola dll aku sudah rada lupa.
Aku juga mengkoleksi kelereng warna-warni coz dulu aku memang suka ikut2an main kelereng ma temen2ku cowok. Tapi sayangnya koleksi kelerengku cepat sekali berkurang coz tiap main aku kalah mulu, jadi we harus merelakan kelereng2 cantikku berpindah tangan ke teman2ku. huehuehue....
Selain itu aku juga mengumpulkan resep2 masakan, berbagai tips, desain rumah dan pakaian, serta artikel2 yang kuanggap menarik dari koran2 dan majalah. Kalau pas lagi rajin, artikel2 itu kugunting dan kutempel dan jadilah kliping. Aku ga tahu barang2 itu akhirnya dikemanain ma ibuku termasuk koleksi perangkoku. Mungkin sudah ikut dikiloin atau dibakar ma ibuku coz menuh2in rumah n hanya akan menciptakan sebuah sarang tikus baru.

Untuk sekarang2 ini koleksiku yang masih bertahan dan kusimpan adalah kartu isi ulang pulsa, ticket nonton dan artikel2. Klo kartu isi ulang aku sudah cukup lama tidak hunting lagi coz sekarang lebih praktis isi ulang pulsa secara elektrik. Klo ticket nonton, selama film2 action favoritku masih tayang di bioskop2 dengan harga yang masih bisa kujangkau, pengkoleksian akan terus berlanjut.

Dan kemarin....
Kurasa kamarku sudah terlalu penuh. Aku harus mulai menyortir barang2 yang tidak kuperlukan lagi. Yah, terbiasa di kantor selalu mengumpulkan bon2, bahkan bon senilai Rp.50,- dan karcis parkir Rp.500,- pun tidak boleh hilang, akhirnya di kost pun aku mengkoleksi bon2 termasuk juga karcis perjalananku Yogya-Bandung pp.
Kurasa sudah banyak bon2 yang sudah kadaluarsa dan tidak akan kuperlukan lagi. Dari hasil menyortir akhirnya aku dapat 1 kantong plastik penuh berisi kertas2 yang siap mengisi bak sampah belakang.

Menyortir bon membuatku tertawa sendiri.
Bon2 tahun 2003 awal aku kost di Bandung, ternyata masih ada.
Bon2 wartel tertulis tahun 2003. Dulu masih rajin ke wartel tiap malam setelah jam 9 atau pagi2 sebelum jam 6. Zaman pake hp masih kena roaming nasinal. hohohoho....
Juga bon isi ulang LPG yang dulu untuk gas 15kg masih Rp.22.500,- s.d. Rp.36.000,-.
Bon belanja di Rumah Matari Banceuy yang sekarang sudah ga ada.
Dan yang paling membuatku tertawa, bon belanja di Plaza Borobudur Tasik, bulan Februari th. 2007.

Jadi ingat pengalaman yang benar2 bikin ketawa geli sekaligus kesel. Waktu itu aku ditugaskan ke Tasik, menginap 1 malam. Menginap di hotel yang atas referensi temanku katanya itu hotel yang paling bagus di Tasik dan sudah di-booking, aku tinggal masuk saja.
Pas sudah nyampe depan hotel, ternyata oh ternyata, pengin pindah hotel saja rasanya.
Hotel tampak singup alias spoky. Apa bisa aku tidur nyenyak di sini????
Demi menghargai teman yang sudah mem-book ini hotel, akhirnya aku masuk saja. Kamar di lantai 2 dengan tangga yang berlantai besar2 dan tinggi.
Waktu masuk kamar semakin berasa tidak nyaman. Sprei dan sarung bantal guling yang tampak kusut dan kotor kaya habis dipakai, memaksaku minta diganti yang baru. TV tanpa remote yang akhirnya aku minta ganti TV, AC yang bunyinya menyakitkan telinga hingga membuatku memutuskan tidur tanpa AC, kamar mandi dengan bath up yang tampak mengerikan dengan fasilitas air panas yang tidak panas dan pintu kamar mandi yang tidak bisa dikunci.
Bahkan balkon di depan kamar pun amat sangat kotor terlihat tidak pernah dibersihkan.
Mengingat cuma bakal semalam aja menginap di hotel itu, akhirnya aku dan temanku memilih bertahan.

Breakfast yang aneh.
Sore aku ditanya ma reseptionist yang merangkap pelayan, office boy sekaligus security coz kulihat tidak ada orang lain di sana, besok aku mau breakfast apa. Katanya bisa milih apa aja.
Ya sudah aku memilih salah satu merk roti yag terkenal di sana dan diiyain olehnya.
Dan pagi2, breakfastku adalah roti biasa dibeli dari tukang roti yang lewat tiap pagi. Hohohoho....
Si mas ini juga sok akrab banget. Memaksa minta no hp, pengin jadi temen, tapi aku memilih tidak memberikannya no-ku dan kemudian dia mengataiku 'sombong'. huehuehue....
Dia juga keukeuh mengatakan klo melihatku naik becak ma seorang cowok lewat depan hotel, padahal jelas2 itu temanku cewek yang memang rambutnya dipotong cepak.

Belum naik becak diantar mang becak yang galak pluz tidak tahu jalan tapi berlagak tahu jalan. Dan jadilah kita diajak muter2 keliling Tasik coz beberapa kali salah jalan. Hohohoho...
Belum terjadi hujan + angin ribut yang waktu itu sempat menjebol atap2 genting rumah2penduduk dan kaca2 jendela. Untunglah hotel aman2 saja.

Dan yang paling membuatku geleng2, percakapanku dengan reseptionist hotel itu.
R : Beruntung mbaknya menginap di sini. Hotel ini merupakan hotel paling aman di sini'.
me: Paling aman? Jarang ada yang ilang2 ya?
R : Bukan. Tapi paling aman dari penggerebegan.

Ow mai gat.... Dan baru kusadar, di samping hotel persis is sebuah diskotek yang tiap malam selalu rame.
Hohohohoh.... kita memang benar2 salah masuk hotel. Dan segeralah kita packing. Back to Bandung.
Tuiiing..... tuiiing.....

Belakangan aku dengar, tadinya hotel itu memang hotel paling bagus di Tasik, bertahun-tahun yang lalu. Dan sempat meraih beberapa penghargaan dan aku sempat melihat penghargaan itu. Sayangnya hotel ini kemudian mengalami kemunduran setelah berganti kepemilikan dan akhirnya bangkrut.

Yah. Kadang2 ada untungnya juga kita menyimpan barang2 kita. Biarpun cuma selembar kertas kecil, tapi begitu banyak cerita di sana. Biarpun dulunya kita pernah dibikin kesel, tapi bertahun-tahun kemudian, itu bisa menjadi sebuah cerita yang amat menghibur buat kita.

Yayaya, akhirnya, bon2 kost, bon2 perjalanan, bon2 pembelian barang2 yang harganya lumayan, bon service dan ganti spare part motor juga bon2 jasa pengiriman barang dan bon2 acara jalan2ku, tetap kusimpan. Aku takut suatu saat akan memerlukannya.
Nite.... nite....

Saturday, February 19, 2011

PILIHAN UNTUK HIDUP SENDIRI

Aku sedang menikmati kesendirianku. Rasanya lebih nyaman seperti ini. Mungkin juga karena aku berada di lingkungan yang didominasi oleh wanita karir yang memutuskan untuk tetap single karena itu memang pilihan mereka. Dan aku lihat mereka happy2 saja. Wanita mandiri yang terbiasa melakukan apa2 sendiri. Wanita2 perkasa.
‘Tangga, obeng, sabit, dll peralatan rumah tangga aku punya di rumah. Jadi tanpa laki2 pun aku bisa. Kecuali mbenerin genting aku yang ga bisa. Klo untuk urusan yang satu ini aku memanggil orang.’
Hehehehe... itu kata salah seorang temanku. Hal ini selalu membuatku bertanya-tanya, apa tidak merasa kesepian tinggal di rumah sendirian. Tapi itu memang pilihannya dan ia benar2 menikmatinya.

Kadang2 aku suka heran dengan teman2ku yang selalu mengeluh dan desperated banget karena ga ada pacar. Dan akhirnya daripada ga ada pacar dia memutuskan untuk jalan dengan teman yang memang mencoba mendekatinya. Berawal dari coba2 akhirnya terbiasa dan bisa suka beneran.
Kadang pengin juga bisa seperti itu. 'Apa salahnya mencoba.' Tapi jujur aku tidak bisa. Aku orang yang gampang bosan dan ga bisa berpura-pura. Aku paling ga suka diatur-atur. Terbiasa melakukan apa2 sendiri, ke mana2 sendiri, mengatur jadwalku sendiri, menikmati duniaku, bersama teman2ku.
Mungkin jika yang mengaturku seseorang yang aku benar2 suka buatku ga masalah. Rasanya rela2 saja berbagi waktu dengannya.

Melihat temanku yang rata2 punya cowok posesif, serba ngatur, serba dilarang. Ini ga boleh, itu ga boleh. Pergi ke mana2 dan sama siapa harus sepengetahuan dan seizin cowoknya. Sangat membatasi ruang gerak dan sosialisasi. Hohohoho.... really not like this. Melihat situasi seperti ini kadang aku bersyukur, ‘Untung aku ga ada cowok.’

Tapi dalam situasi tertentu terkadang pengin punya cowok juga.
Kalau pas dapat undangan nikahan dan tidak ada teman yang mau atau bisa mengantar. Kalau punya cowok kan bisa dipaksa buat ngantar. Hehehehe
Kalau lagi jalan ma temen2 se-gank n mereka masing2 pada bawa pasangan sedang aku sorangan. Hohoho... menyedihkan.
Kalau lagi ketemuan ma teman2 lama n mereka pada bawa suami n bawa buntut yang lagi lucu2nya. Huehuehue... kapan ya aku punya keluargaku sendiri????
Kalau om, pakde, tante, bude, bahkan ayah-ibuku nanyain n selalu nasehatin macem2. Ingat umur... blablabla..... Mpe bosen dengernya. Yah bisa dimaklumi coz sepupuku yang seumuran denganku dah pada merit semua.
Kalau ketemu temen n semua rata2 pasti nanya,’Kapan undangannya?’ Mpe bosen jawabnya. Makanya kuusahain ga nanya hal yang sama ke temen2ku sesama single. Aku tahu rasanya ga enak banget ditanya-tanya seperti itu.
Kalau ada makhluk cowok yang suka bikin masalah dengan meneror dan cari perhatian dengan cara2 yang amat sangat mengganggu..... Hmmmm.... di saat2 seperti ini bodyguard memang bener2 dibutuhkan.
Kalau ada cowok yang menembakku dan aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa2 dengannya. Huehuehue... diriku bakal kelabakan musti bilang apa. Alasan yang paling pas dan ga bisa diganggu gugat kan ‘Maaf, aku sudah ada cowok.’ Sayangnya jika berbohong dalam hal ini aku ga bisa.

Mengenai teror yang ga juga berakhir dan membuatku sangat terganggu, teman2ku selalu menyarankan segera mengubah status menjadi ‘marriage’.
Apa benar ya, dengan mengubah status menjadi ‘marriage’ bakal membuat hidupku lebih tentram.
Dan selalu kujawab,’Kalau merit itu gampang, besok disuruh merit juga aku mau.’
Hohoho.... pada kenyataannya menikah itu bukan sesuatu yang gampang. Perlu dipikirkan dengan matang sebelum berani mengambil keputusan ini. Jangan karena faktor usia, mengikuti apa kata orang atau ortu terus buru2 merit.
Aku percaya semua sudah ada yang mengatur. Jika memang sudah waktunya, pasti aku akan mengalami saat2 itu. Atau jika Tuhan punya rencana lain untukku aku juga tidak tahu.

Untuk sekarang2 ini, aku sedang menikmati kesendirianku. Menikmati hidup, bersama teman2ku. Jalan2 ke mana pun aku pengin pergi selagi aku masih punya banyak kesempatan untuk itu.
Aku ga ingin ini menjadi beban buatku. Sekarang ini lebih baik sendiri dulu, kecuali pada akhirnya nanti aku ketemu seseorang yang membuatku berubah pikiran.
Ya, memang aku sekarang2 ini tidak lagi mencari pacar tapi seorang teman hidup. Jika memang sudah klick mungkin lebih baik segera menikah karena kupikir memang sudah waktunya dan orangtuaku juga sudah sangat menginginkannya.
Hohohoho.... kapankah itu?????
Lihat saja nanti....
God creates everything's perfect at His-time.

Thursday, February 17, 2011

TIGA CINTA DUA DUNIA SATU HATI

Selasa malam kemarin, sekitar pk.21.40 film Tiga Cinta Dua Dunia Satu Hati yang tayang di bioskop beberapa tahun yang lalu dan aku belum menontonnya ditayangkan di sebuah stasiun tv. Aku nonton sambil lalu saja di sela2 tanganku sibuk menyetrika seragam baru yang lipatannya belum jadi, so musti ekstra menggosok di bagian lipatan dengan sebelumnya dibasahi sedikit air coz ga punya obat plisket (tips dari mbak Nuk yang dulu bantuin nytrika di rumah dan hasil setrikaannya selalu licin dan rapi). Si Etil yang juga lagi di kamarku sibuk online pake laptopku coz laptopnya lagi di-opname. Dia juga ga terlalu mengikuti jalan cerita tapi sepertinya rada2 ndengerin aku yang sedikit membahas film ini.

Setelah Etil cape online, dia segera kembali ke kamarnya pamit tidur dan aku juga segera menyudahi menyetrika. Saatnya bobok. Tapi aku tidak juga segera beranjak tidur, mataku masih terpaku di layar tv. Lama2 menarik juga. Film sudah mencapai klimaks. Tentang kisah cinta yang berlatar perbedaan agama, culture dan tingkat ekonomi. Tak bisa dipungkiri cerita seperti ini memang ada dan benar2 terjadi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya masih belum bisa menerima perbedaan.

Cerita berakhir dengan keputusan yang diambil bersama antara Rosid dan Delia. Mereka memilih mengakhiri hubungan daripada hanya akan menyakiti banyak orang yang mereka kasihi.
‘Kalau memang jodoh ga akan ke mana. Kita lihat saja nanti.’
Huehuehue..... ending yang biarpun menyedihkan tapi kurasa cukup bijaksana. Cinta yang tidak egois.

Ketika film berakhir, hampir pukul 1 pagi, aku segera ke luar kamar. Kudengar suara Etil dari kamarnya,’Buntil, ini kisah nyata ya?’
‘Hohoho.... Etil kamu nonton juga?’
‘Habisnya bagus,’ seru Etil.

Kata Etil, di akhir cerita muncul tulisan kalau pada akhirnya Delia dan Rosid masing2 menikah dengan orang lain dengan latar belakang agama dan budaya yang sama. Begitupun Nabila yang tadinya dijodohkan dengan Rosid.
Dan percakapan kita berakhir dengan,’Lihat saja nanti.....’

Yayaya..... Ngapain mikir berat2 apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Bikin cape ati. ‘Lihat saja nanti.’ Semua sudah ada yang mengatur. Kita tinggal menjalani. Dan ingat harus ikhlas.

Perbedaan.
Aku kadang merasa sedih kenapa perbedaan musti dipermasalahkan. Bukankah di hadapan Tuhan kita semua adalah sama. Kenapa manusia selalu saja menjadikan perbedaan itu sebagai jurang pemisah yang ga bisa dijembatani.
Sampai sekarang aku selalu salut dengan pasangan2 suami-istri berbeda agama yang berhasil hidup berdampingan dengan harmonis dan penuh toleransi. Sungguh menyenangkan.
Sedang aku, apa aku bisa dan berani berjuang jika dihadapkan pada situasi seperti ini. Menikah bukan hanya menyatukan dua hati tapi juga keluarga, sahabat2 dan lingkungan kita.

Aku dulu juga pernah dihadapkan pada dilema seperti ini. Dua kali malah. Hehehehe....
Perbedaan itu buatku ga masalah. Aku dulu menyukainya juga bukan melihat latar belakangnya apa, tahu2 saja sudah menyukainya.
Tapi aku ga pernah punya cukup keberanian untuk memperjuangkan meskipun sebenarnya bisa aja aku nekad jika dia pun berani berjuang. Sahabat baikku beberapa kali mengatakan kalau dia tidak rela seandainya aku jadi dengan dia. Ya, dia takut, selalu saja megingatkanku tentang kekhawatirannya.
Ibuku, ketika kutanya, tampak enggan menjawab. Tapi dari raut mukanya terlihat tidak suka dengan pertanyaanku.
‘Ya, kalau memang jodohmu mau gimana. Ibu juga ga bisa apa2. Tapi Ibu bakal sedih banget.’
‘Dan apa Ibu masih mau menerimaku?’
‘Ga tahu,’ jawab Ibu tanpa semangat.
Dan Tuhan pun tidak pernah kasih jalan hingga aku memang tidak pernah bisa sama2 dia. Akhirnya lama2 aku bisa mengerti. Memang ini yang terbaik untuk semua.

Ya, rasanya terlalu berat jika harus mengorbankan banyak orang yang kita kasihi. Cinta itu buta. Kadang cinta membuat kita tidak bisa berpikir panjang. Tapi cinta juga tidak boleh egois. Apa kita akan bisa hidup bahagia jika orang2 yang kita kasihi terluka.
Dalam hal ini harus dipikirkan secara bijak. Cari solusi terbaik yang bisa diterima oleh orang2 yang kita kasihi.

Ya, aku berharap suatu saat nanti aku bisa menemukan seseorang yang baik yang bisa diterima oleh keluargaku, sahabat2ku dan bisa membaur dengan lingkunganku. Begitu juga aku berharap akan bisa menjadi bagian dari keluarganya, sahabat2nya dan lingkungannya.
Amin.

Dan akibat dari nonton film ini, si Etil yang ga biasa tidur lewat tengah malam, jadi ga bisa tidur mpe jam 3 pagi coz sudah lewat waktu tidurnya. Berakibat di kantor ngantuk dan pulang2 langsung tepar.
Yaaaa....... Kita lihat saja nanti.....