Saturday, June 6, 2009

ADIL NGGAK YA????

Saturday, June 06, 2009

Beberapa minggu yang lalu sepulang dari hang out ma teman2ku iseng kunyalakan tv, acara ‘Bingkisan Tak Terduga’. Baru sekali itu aku nonton Reality Show ini. Penasaran, biarpun tidak nonton dari awal, akhirnya kutonton acara ini. Sepasang Bapak-Ibu dengan kondisi ekonomi yang kurang baik diminta mengantarkan sebuah bingkisan untuk seorang Ibu yang sama sekali tidak mereka kenal. Kalau tidak salah waktu itu namanya Bu Parni. Bingkisan itu harus disampaikan sendiri ke orang yang bersangkutan. Dengan berbekal kertas kecil berisi alamat, sepasang suami istri yang sudah berumur ini menghantarkan bingkisan tsb dgn naik angkot. Sesampainya di rumah yg dituju, ternyata Bu Parni belum pulang dari pasar tempat biasa Bu Parni berjualan, ya Bu Parni berjualan ikan asin di Pasar.
Bapak-Ibu ini dengan sabar menuju ke pasar. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya mereka menemukan Bu Parni dan segera menyampaikan bingkisan ini.
Setelah dibuka, ternyata di dalamnya berisi uang tunai senilai satu juta Rupiah. Betapa terkejutnya Bu Parni. Dia begitu gembira, sembari menangis dan mengucap syukur, Bu Parni memeluk Ibu yang mengantarkan bingkisan sambil mengucapkan terimakasih.
Atas kebaikan hati, kejujuran dan ketulusan pasangan suami istri ini, mereka akhirnya juga mendapatkan bingkisan sembako dan sejumlah uang tunai dari seorang wanita yang mengantarkan ke rumah mereka. Yah, Bapak-Ibu ini juga memerlukannya. Kehidupan mereka tidak lebih baik dari Bu Parni. Sambil menangis, tak henti2nya sepasang suami istri ini mengucap syukur.

Kembali ke Bu Parni, dia memang sangat membutuhkan uang untuk biaya sekolah anak2nya. Hasil dari berjualan ikan asin sama sekali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya meskipun suaminya juga bekerja sebagai buruh.
Sedihnya melihat situasi seperti ini. Bu Parni bekerja keras setiap hari, bangun pagi2 berangkat ke pasar, berjualan sampai sore, belum pekerjaan Rumah Tangga sudah menantinya.
Sebuah kesenjangan social yang begitu besar. Dan ini masih banyak kita jumpai dalam hidup sehari-hari.
Kalau berbelanja di Supermarket atau mall, dengan gampangnya kita mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar, meskipun kadang kita tahu, harganya lebih mahal dibandingkan di pasar2 tradisional. Kita dengan ikhlas2 saja mengeluarkan sejumlah uang. Di Supermarket ataupun mall2, sudah pasti harga barang sudah di-mark up cukup besar untuk profit, kita tahu itu dan kita rela2 saja membayar.
Di Pasar, kita tahu benar bahwa harga barang2 jauh lebih murah dibandingkan dengan di Supermarket. Hanya kadang2 saja kalau kita tidak jeli, harga barang di pasar tradisional lebih mahal daripada di Supermarket. Biarpun kita tahu kalau harga barang di Pasar2 tradisional jauh lebih murah dari Supermarket, kita tetap saja berjuang untuk menawar. Memang hukumnya seperti itu. Akan ada kepuasan tersendiri jika kita berhasil menawar, apalagi jika kita mendapatkan harga yang jauh di bawah harga yang ditawarkan.
Yah, kadang2 meskipun kita tahu, barang2 itu sudah dijual dengan harga amat murah, kita tetap saja gencar menawar. Kalau tidak bisa ditawar, ditinggal pergi, berharap akan dipanggil lagi supaya dapat harga yang lebih rendah.
Ada kalanya penjual hanya mengambil keuntungan sedikit, masih ditawar. Keuntungan yang hanya sedikit itu akan menjadi semakin sedikit. Apa keuntungan yang hanya sedikit itu, bagi pedagang2 kecil bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari, kebutuhan keluarganya.

Jadi seperti disadarkan. Adil ga sih????
Besok lagi, kalau berbelanja ke pasar, aku mau lihat2 dulu penjualnya. Kalau ia kelihatan mampu dengan begitu banyak perhiasan yang melekat di badannya, aku ga akan segan2 untuk gigih menawar. Tapi sebaliknya, jika penjualnya kelihatan begitu bersahaja, tidak akan kutawar.
Yah…. Inilah hidup. Sama2 berjuang untuk tetap hidup. Hanya kadang2 ada mereka yang jauh lebih tidak beruntung dari kita. Untuk itulah kita harus selalu bersyukur dan terus berjuang. Mereka yang dalam kekurangan saja tidak pernah menyerah, kita juga jangan menyerah. Malu kan?
Berharap, semoga negeri ini bisa lebih maju lagi. Jangan sampai kesenjangan social yang sudah tinggi ini semakin tinggi lagi.
Yah…. Semoga. Akan menjadi lebih baik dan semakin baik lagi.

No comments: