Monday, June 29, 2009
WELCOME ANJING KECIl……………… 6_6
Kemarin malam, sebelum tidur sambil lalu kubaca status2 di Fb. Dan aku terhenti pada status dedeku si Nick. Dia menulis kalau lagi bingung mencarikan nama buat anjing kecil barunya. Warna item.
Whuaaaa…….kogh bisa…… Kemarin aja waktu aku nanya ke Ibu katanya ‘jangan dulu!’. Lha ini belum juga selang 1 bulan, masak begitu cepat berubah pikiran.
So……kulayangkan protezku ke Nick dengan menambah panjang deretan komen di statusnya.
Nick akhirnya reply protesku. Katanya ayah yang bawa. Ya, ayahku yang pengin miara. Dan pastinya tanpa minta persetujuan ibuku coz waktu aku minta izin ke Ibuku bulan kemarin buat miara anjing aku ga tanya pendapat ayah, so bisa dipastikan klo ayahku sama sekali ga tahu-menahu soal ibuku yang belum bolehin miara anjing.
Hehehehehe……… Klo udah kaya gini, mau ga mau Ibuku harus mau. Dan mungkin memang harus seperti ini ya, cara yang paling ampuh memaksa seseorang supaya mau. Klo sudah terlanjur ya gimana lagi…………………~_^
Dan yang paling dibuat senang pastinya si Nick. Dia yang paling antusias dengan kedatangan si anjing kecil. Dia juga yg paling sibuk mencarikan nama.
Ada banyak saran nama buat anjing kecil ini. ‘Dogi’ kata Nick nama yg terlalu biasa.
Viraflea, hermousz ato blecfores, bleeckberry, blex adah krupuk, coki pa niko. Niko….. itu panggilanku ke si Nick, Niko ato Neko. Nti bakal sama dunk ama nama yang punya.
Ada yg kasih saran nama untuk cowok ‘Zega’, katanya modifikasi dari Segawon (bhs Jawa hinggilnya anjing), kalau cewek ‘Kirei’ modifikasi dari kirik (bhs Jawa halusnya anjing). Ada-ada aja orang punya ide. Kreatip….kreatip…..
Salah seorang teman Nick kasih usul nama ‘endro’. Hahaha….. nama cowoknya Nick. Tega…………. Ini mah ngajak perang komen Nick.
Belakangan setelah Nick bilang klo anjingnya cewek, yg kasih usul nama 'Zega' ma 'Kirei' merekomendsikan nama ‘Kirei’. Katanya terdengar berbau Jepang padahal sangat Njawani. Hehe… Lagipula Jepang ma Jawa kan juga ga jauh2 teing ya…Javanese ma Japanese, cuma beda ‘pe’ ma ‘ve’ doank… :D
Ada yang lanjut usul nama ‘Vira’. Dan aku ga mau ketinggalan usul nama ‘inthil-inthil’ biar sepasang ma ‘Unthul-Unthul’ anjing kesayanganku yg dah ga ada. Unthul2 warnanya putih, coz yg ini item, jadi we 'Inthil2' aja.
Dan seperti biasanya, si Nick ga pernah setuju ma nama yang kuusulkan. Dia selalu protezzzzzzzz…… begitu juga kali ini. Katanya kek nama kotoran hewan. Hehe…emang iya, kotoran kambing ato embek, di Yogya-Jawa Tengah biasa disebut ‘Inthil’. Warnanya item pula. Hihihihihihi……
Dan berdasar pengalaman yang sudah2, biarpun si Nick ga setuju ma nama yang kuberikan, tapi anjingku akhirnya popular dengan nama yg kuberikan coz akhirnya semua tetangga kut manggil dengan nama yg kuberikan. Nama yang gampang diucapkan lidah dan terdengar lutchu. Jd gampang diingat dan kagak ada yg nyamain. Hehehehehhehhe
Seorang teman Nick ada lagi yg usul nama ‘Pangeran’. Dan makin lama usulan nama mengalir semakin ngawur…
Si Week ga usul nama tapi kasih warning supaya hati2, takutnya nti bakal ‘menghilang’ lagi.
Dan tanggapan Nick, ‘Tenang2!!!! Rumah anjingnya sudah direnovasi.’
Yah..... semoga nantinya bakal lebih aman dari para penjagal dan mereka yang berniat jahat terhadap anjing kecil. Jangan sampai tragedy yang menimpa Unthul2, Goggy I&II, Chocky, Nolly, Kisso, Kuro terulang lagi.
Dan pagi ini, si Nick kembali memperbarui statusnya: SendalQ da jd korban si gukguk.bagus!hhah..!!
Semua perlu pengorbanan Ko. Lapangkanlah dadamu…… ^_^
Dan kutanyakan ke Nick, mau ga klo nambah atu lagi, nti ta’tanyain ke temanku tawarannya masih berlaku ga?
Dan dijawab si Nick,’Tanya babe aja!’
Hehehe…yah yah…. tanya babe aja, jangan tanya ‘nyak’.
Hihihihihihihihi………………………….
Saturday, June 13, 2009
LEMBAH BOUGENVILLE RESORT – LEMBANG
Ya…. aku menyukai tempat ini.
Dan ketika akhirnya harus meninggalkan tempat ini yang ada di benakku…. ‘Suatu saat aku akan kembali lagi’…..
Ya……andai boleh dan andai ada kesempatan…… suatu saat nanti aku ingin mengajak keluargaku ke sini, menginap semalam di sini, menghabiskan waktu seharian di sini. Bersantai sejenak di sini, melepaskan segala kepenatan. Ya, pasti ayah-ibuku juga akan suka.
Semoga ya….. semoga suatu saat nanti bisa kesampaian.
Ayah-ibu….. Doakan anakmu ini, supaya suatu saat nanti bisa membawa ayah-ibu ke sini……. Amin……….^_^
Pemandangan yang begitu apik. Sejauh mata memandang yang terlihat ‘hijau’, berlatar pegunungan yang membiru. Lahan yang amat luas yang berada di ketinggian 1205 m dpl, terawat, tertata rapi, bersih. Tak ada sampah sedikit pun yang berceceran, benar2 bersih. Udaranya pun begitu bersih, jauh dari tercemar.
Ya, jika menilik dari jumlah karyawan yg ada di
Malam begitu dingin menusuk tulang, pagi2 berkabut udara masih dingin, tapi siang mulai sekitar pk.10 panas sudah mulai terasa menyengat.
Di tempat ini ada café-nya juga, dengan harga yang boleh dibilang lumayan. Tempat ini biasanya menjadi arena refreshing bagi keluarga2. Umum boleh masuk dgn dikenai tariff per-orang yang tidak terlalu mahal. Hari Senin Resort sengaja ditutup untuk umum untuk pemeliharaan.
Wisma Rexi, wisma paling besar dan salah satu ruangnya di lt. II
Wisma Jesi tampak samping
Tempat ini juga biasanya menjadi tujuan Outing anak2 TK atau bagi ayah-ibu yang pengin mengenalkan alam kepada anak2nya. Di area depan Resort ada aneka permainan, ayunan, perosotan, panjat2an, flying fox. Anak2 kecil juga bisa main sepeda di jalan sepanjang tanah lapang.
Area bermain di depan Resort
Sedikit ke bawah ada area yang dikhususkan untuk aneka satwa. Lumayan juga bila harus jalan kaki ke bawah. Aku waktu itu melihat-lihat ke bawah nebeng mobil petugas kebersihan yang mau turun ke bawah untuk persiapan suatu acara di bawah. Nebeng PP, lumayan……
Aku tidak banyak melihat-lihat di bawah, aku cuma sempat ke kolam ikan, memberi makan ikan2 di
Baru sekali melempar makanan, ikan2 yang besar2 langsung bermunculan saling berebutan. Whuiiiiiih…….. senangnya.
Sayangnya waktu itu aku lagi ga bawa kamera juga HP so ga sempat mengabadikan. Turun ke bawah juga tanpa direncanakan. Kalau ga salah, sedikit agak ke bawah dibudidayakan bebek, ada juga kandang burung.
Seperti biasa, menyempatkan diri 'narsis'
di dpn R. Pertemuan,Wisma Chandra' on Juli'08
Lembah Bougenville Resort : Kmp. Cisarongge Desa Cibodas – Lembang.
Http://www.lembah-bougenville.com
Wednesday, June 10, 2009
SINGLE HAPPY - Oppie Andaresta....................... Gw Banged!!!!!!!!!!!!!
terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
berharap hidupku bahagia…
Aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy
Mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
Mereka bilang sudah saatnya karena usia
untuk mencari sang kekasih hati
Tapi kuyakin akan datang pasangan jiwaku
pada waktu dan cara yang indah
Aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy
Waktu terus berjalan
tak bisa kuhentikan
Kuinginkan yang terbaik untuk hidupku
Aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy
Mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
Saturday, June 6, 2009
ADIL NGGAK YA????
Beberapa minggu yang lalu sepulang dari hang out ma teman2ku iseng kunyalakan tv, acara ‘Bingkisan Tak Terduga’. Baru sekali itu aku nonton Reality Show ini. Penasaran, biarpun tidak nonton dari awal, akhirnya kutonton acara ini. Sepasang Bapak-Ibu dengan kondisi ekonomi yang kurang baik diminta mengantarkan sebuah bingkisan untuk seorang Ibu yang sama sekali tidak mereka kenal. Kalau tidak salah waktu itu namanya Bu Parni. Bingkisan itu harus disampaikan sendiri ke orang yang bersangkutan. Dengan berbekal kertas kecil berisi alamat, sepasang suami istri yang sudah berumur ini menghantarkan bingkisan tsb dgn naik angkot. Sesampainya di rumah yg dituju, ternyata Bu Parni belum pulang dari pasar tempat biasa Bu Parni berjualan, ya Bu Parni berjualan ikan asin di Pasar.
Bapak-Ibu ini dengan sabar menuju ke pasar. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya mereka menemukan Bu Parni dan segera menyampaikan bingkisan ini.
Setelah dibuka, ternyata di dalamnya berisi uang tunai senilai satu juta Rupiah. Betapa terkejutnya Bu Parni. Dia begitu gembira, sembari menangis dan mengucap syukur, Bu Parni memeluk Ibu yang mengantarkan bingkisan sambil mengucapkan terimakasih.
Atas kebaikan hati, kejujuran dan ketulusan pasangan suami istri ini, mereka akhirnya juga mendapatkan bingkisan sembako dan sejumlah uang tunai dari seorang wanita yang mengantarkan ke rumah mereka. Yah, Bapak-Ibu ini juga memerlukannya. Kehidupan mereka tidak lebih baik dari Bu Parni. Sambil menangis, tak henti2nya sepasang suami istri ini mengucap syukur.
Kembali ke Bu Parni, dia memang sangat membutuhkan uang untuk biaya sekolah anak2nya. Hasil dari berjualan ikan asin sama sekali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya meskipun suaminya juga bekerja sebagai buruh.
Sedihnya melihat situasi seperti ini. Bu Parni bekerja keras setiap hari, bangun pagi2 berangkat ke pasar, berjualan sampai sore, belum pekerjaan Rumah Tangga sudah menantinya.
Sebuah kesenjangan social yang begitu besar. Dan ini masih banyak kita jumpai dalam hidup sehari-hari.
Kalau berbelanja di Supermarket atau mall, dengan gampangnya kita mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar, meskipun kadang kita tahu, harganya lebih mahal dibandingkan di pasar2 tradisional. Kita dengan ikhlas2 saja mengeluarkan sejumlah uang. Di Supermarket ataupun mall2, sudah pasti harga barang sudah di-mark up cukup besar untuk profit, kita tahu itu dan kita rela2 saja membayar.
Di Pasar, kita tahu benar bahwa harga barang2 jauh lebih murah dibandingkan dengan di Supermarket. Hanya kadang2 saja kalau kita tidak jeli, harga barang di pasar tradisional lebih mahal daripada di Supermarket. Biarpun kita tahu kalau harga barang di Pasar2 tradisional jauh lebih murah dari Supermarket, kita tetap saja berjuang untuk menawar. Memang hukumnya seperti itu. Akan ada kepuasan tersendiri jika kita berhasil menawar, apalagi jika kita mendapatkan harga yang jauh di bawah harga yang ditawarkan.
Yah, kadang2 meskipun kita tahu, barang2 itu sudah dijual dengan harga amat murah, kita tetap saja gencar menawar. Kalau tidak bisa ditawar, ditinggal pergi, berharap akan dipanggil lagi supaya dapat harga yang lebih rendah.
Ada kalanya penjual hanya mengambil keuntungan sedikit, masih ditawar. Keuntungan yang hanya sedikit itu akan menjadi semakin sedikit. Apa keuntungan yang hanya sedikit itu, bagi pedagang2 kecil bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari, kebutuhan keluarganya.
Jadi seperti disadarkan. Adil ga sih????
Besok lagi, kalau berbelanja ke pasar, aku mau lihat2 dulu penjualnya. Kalau ia kelihatan mampu dengan begitu banyak perhiasan yang melekat di badannya, aku ga akan segan2 untuk gigih menawar. Tapi sebaliknya, jika penjualnya kelihatan begitu bersahaja, tidak akan kutawar.
Yah…. Inilah hidup. Sama2 berjuang untuk tetap hidup. Hanya kadang2 ada mereka yang jauh lebih tidak beruntung dari kita. Untuk itulah kita harus selalu bersyukur dan terus berjuang. Mereka yang dalam kekurangan saja tidak pernah menyerah, kita juga jangan menyerah. Malu kan?
Berharap, semoga negeri ini bisa lebih maju lagi. Jangan sampai kesenjangan social yang sudah tinggi ini semakin tinggi lagi.
Yah…. Semoga. Akan menjadi lebih baik dan semakin baik lagi.
TAHU GULING
Dah lama banget pengin makan ni makanan. 6 tahun tinggal di Bandung tak juga kutemukan di manakah bisa kutemukan penjual tahu guling ini. Makanan khas Jawa Tengahan. Ibuku biasa bikin kalo lagi renovasi rumah, buat makan siang tukang2. Memang segar disantap saat makan siang.
Selama 6 tahun ini baru sekali aku makan tahu guling, itu pun terpaksa bikin sendiri coz kakakku juga bilang pengin tahu guling. Akhirnya di tahun 2003 aku ekstra bikin buatku dan kakakku.
Beberapa bulan ini aku kangen ma makanan ini. Coba tanya2 ke temanku mereka pada ga tahu di Bandung yg jual di mana, bahkan kebanyakan pada ga tahu ‘tahu guling’ tu bentuknya kaya apa.
Akhirnya mau ga kalau pengin ya harus bikin sendiri.
Bikin sendiri???
Ya itu. Males…….. Begitu panjang tetek bengeknya. Musti bikin bacem tahu dan tempe kemudian digoreng. Menggoreng kerupuk kecil2 dan bawang merah. Bikin kuah. Tahu dan tempe, kol, daun jeruk, daun seledri dipotong kecil2. Merebus tauge, menumbuk bawang putih dan cengek. He he he ribet banget, padahal makannya cepet banget.
Saking penginnya makan ni makanan, akhirnya memaksa meluangkan waktu untuk bikin sendiri. Biar cepet, aku beli tempe bacem yang udah jadi di mang yang jualan gudeg Yogya. Sayangnya tahu bacemnya dia ga jual. Yah, tempe guling pun jadilah.
Sehabis nonton ma Etil di Empire, aku mampir dulu ke Hypermart, beli tauge, kecap manis ma gula merah. Hehehe mau ga mau malam ini musti bikin tempe guling kalo ga mau tempenya mubazir. Salliwet kirim sms, dia bingung belum makan malam, mau nitip dibeliin makan.
‘Udah, kita bikin tahu guling aja ya.’
‘Okey.’
Akhirnya mpe kost, langsung gerak cepat bikin tahu guling. Karena ga ada ketupat (biasanya tahu guling dimakan sama ketupat, kalo ga ada ketupat, nasi putih pun bolehlah), akhirnya masak nasi. Biar cepat, masak air dulu mpe mendidih, baru airnya dipake buat masak nasi di ricecooker.
Kebetulan di kost masih ada stock kerupuk kecil2. Salliwet kebagian tugas menggoreng kerupuk dan memotong-motong tempe kecil2. Aku bikin kuah dan nyiapin bahan2 yang lain. Si Etil ga mau bantuin, dia lebih memilih cuci piring n peralatan masak keesokan hari. Dasar si Etil…..
Ga kepikiran periksa stock bumbu, tryt cengeknya habis. Sama sekali ga ada stock di kulkas. Bawang putih juga tinggal 1 ½. Ini sudah cukup. Cengek… itu harus ada. Ga akan enak klo ga pedes. Si Salliwet yg ga doyan pedes, dia senyum2.
‘Ya udah ga usah pake cengek aja.’
‘Ga bisa. Harus ada. Ga enak ga pake cengek.’
Akhirnya berdua ma Salliwet pk.20.30 maksa ke Ibu nasi uduk yg juga jual gorengan, niat mau beli gorengan + ekstra ambil cengek. Cuma butuh 4 sampai 5 biji doank, tyt warung nasi uduknya udah tutup. Ke warung depan kost juga ga jual cengek.
Kata mas mie ayam yang biasa nangkring di depan warung,’Udah ke rumah aja. Ada banyak.’
‘Yeee…. Males ke sananya.’
Akhirnya…’Mas, sambalnya sambal cengek kan? Boleh minta ga?’
Mas mie ayamnya baik banget, dia mau kasih gratis sambel cengek dimasukin ke plastic.
‘Maturnuwun Mas! Ini ga bayar kan?’
Mas mie ayam langganan anak2 kost, orang Solo, jadi wee kalo ngobrol ma Mas mie ayam pake bahasa Jawa.
Akhirnya kesampaian juga makan tahu guling eh tempe guling.
Begitu banyak rezeki pada hari ini. Selagi kita makan, si Dewot yang baru datang dari Cirebon bawain tahu Sumedang ma kerupuk kecil2. Kakaknya Salliwet datang bawain nasi goreng. Molen sisa nonton tadi juga masih ada. Dan si Etil bawa sayur dari kantornya. Hehehe… yang bakal ngabisin siapa ni.
‘Pokoknya tempe gulingnya harus dihabisin! Ini makanan langka. 6 tahun baru 2x bisa makan ni makanan.’
Si Tiut yang dari siang pengin makan tahu gejrot, akhirnya kesampaian. Tahu Sumedang dimakan pake kuah tahu guling, itu dah sama kaya tahu gejrot, toh bumbunya juga sama. Alhasil habis makan tempe guling, kita lanjut makan tahu gejrot.
Nyam nyam nyam……. Enaknya………………………. ^_^
Tinggal si Etil yang pagi2 kebagian jatah cuci piring dan semua peralatan masak bekas malam. Kebetulan pagi ini dia masuk siang.
Selamat ya Etil……………………. ~_^
Friday, June 5, 2009
NONTON…… NONTON….. DAN NONTON LAGI……
X-MEN ORIGINS : WOLVERINE
Aku nonton ni film ma Week di Braga City Walk Selasa 12-05-09. Seru, tapi aku rada ga suka ma ending-nya. He hehe….. serasa menggantung gitu. Tapi mang sekarang kebanyakan film barat seperti itu, susah ditebak akhir ceritanya, ga kaya film2 Indonesia yang di tengah2 cerita sudah bisa ditebak end-nya bakal gimana.
Menceritakan tentang perseteruan antara dua saudara Logan/Wolverine vs Victor Creed, manusia keturunan serigala, yang sengaja dipecahbelah oleh sekelompok orang yang berambisi menguasai dunia dengan meminjam kekuatan mereka yang dikarunia kelebihan (super power) dengan eksperimen rekayasa genetika yang mereka lakukan.
Tali persaudaraan, pertalian darah, sampai kapan pun tidak akan bisa terpisahkan. Meskipun terjadi perpecahan, tapi hati kecil tidak akan bisa berbohong. ‘Dia saudaraku, aku harus melindunginya. Jangan sampai terjadi apa2 dengan dia.’
Ya… tetap jagalah hubungan persaudaraan, karena ke sanalah kita akan memperoleh cinta yang tulus, pertolongan tanpa pernah kita minta, pengorbanan tanpa akhir.
Stripping….BUKAN CINTA BIASA – KNOWING – JANDA KEMBANG @ Empire (14-05-09)
Demi memenuhi hasrat Week yang haus akan film, maklum di Papua sono ga ada cinema dan semacamnya, so bisa dimaklumi. Gila memang ni anak. Dulu aja waktu aku ma Etil nonton film di bioskop 3 hari berturut-turut dah dibilang ‘gila’ ma Salliwet, gimana kalo dia dengar Week nonton stripping 3 film dalam sehari.
Sekarang2 ini dah mulai ga sempat nonton DVD, tiap mulai nonton, pasti baru jalan 20-30 menit dah langsung stop, kalau ga pasti sambil ditinggal ke mana, tau2 film dah kelar. Yah, waktu jadi benar2 terbatas. Klo pengin benar2 nonton film, sekarang mending ke bioskop, baru deh bener2 tau jalan ceritanya. Terpaksa….coz ga da kerjaan lain selain terpaku pada sebuah layar yang terpampang di depan kita, dan kita ga mau rugi sudah bayar. Hehehe……
‘BUKAN CINTA BIASA’ aku ga kut nonton. Tapi kata Week film-nya lumayan bagus. Aku lebih memilih hot-spot-an di Riau Junction sambil menunggu ‘Knowing’ diputar.
KNOWING
He he he, saking keasyikan hot spot-an, aku ketinggalan 15 menit nonton ni film. Tapi aku tetap tau jalan ceritanya. Excellent. Aku benar2 suka ni film. Sampai sekarang aku masih ga habis fikir, kok bisa2nya mpe kepikiran bikin film kaya gini. Keren banget………….
Semua data yang ada sepertinya memang real dan begitu akurat. Tentang ramalan masa depan. Tentang akhir dari dunia ini, sebuah awal kehidupan baru. Pokoknya keren abis……………………
JANDA KEMBANG
Sepertinya sebuah keputusan yang salah memilih nonton ni film setelah nonton ‘Knowing’. Begitu jauh. Selama film tayang jadi bete aja, pengin cepat2 pulang. Garing banget. Aku heran yang nonton kok pada bisa ketawa mpe gelak2 gitu. Aku ma Week ketawa juga bukan ngetawain lucunya ni film, tapi ngetawain yang pada ketawa. Pada ngetawain apa sih??????
Rasanya sayang banget, para pemainnya yang rata2 sudah bintang tenar pada main di film ini. Jadi wee….pulang nonton semakin merasa cape…..
Stripping….. ANGELS AND DEMONS and TERMINATOR SALVATION
Aku nonton ni film berdua ma Etil Minggu, 31-05-09. Tadinya janjian mau nonton bareng ma Kuntil n Kingkong, tapi tyt mereka dah pada nonton ni film. Tinggal ‘Night at the Museum 2’ yang mereka belum nonton, tapi sayangnya malam itu dah ga tayang di BCW. Ya sudah, akhirnya Kuntil ma Kingkong ga jadi kut nonton, padahal mereka dah jauh2 nyusul dari Dago ke BCW.
ANGELS AND DEMONS
Banyak di antara teman2ku yg mengharuskanku nonton ni film, katanya bagus banget. Dan memang benar, kataku bagus ni film. Sempat dengar ada kontroversi tentang ni film, katanya menentang ajaran gereja. Tapi sampai selesai nonton ni film, aku tidak tahu di mana letak hal yang bertentangan itu.
Sampai dengan 15 menit nonton ni film, aku masih belum begitu ngerti ma jalan ceritanya. Tadinya kupikir film yang berat, susah dimengerti. ‘Anti Materi’…… Apa itu????? Wah, kayanya ni benar2 film ‘Science’, banyak mengupas tentang unsur2 dan berbagai reaksi kimia yang aku ga ngerti.
Ternyata ga juga. Belakangan aku baru ngeh….. oh, yang dicari tuuuu ‘bom waktu’ to…..
Ni film mengupas tentang konspirasi dibalik meninggalnya Paus dan Sidang Pemilihan Paus yang baru (Conclaf), dengan mengkambinghitamkan dendam masa lalu dunia ‘Science’ ke pihak gereja. Dan menjadi tugas bagi Robert Langdon (Tom Hanks) untuk menginvestigasi rentetan rencana pembunuhan terhadap 4 orang Kardinal yg dilakukan oleh ‘The Illuminati’ (kelompok yang melakukan pembunuhan dengan meninggalkan tanda di tubuh korban).
Di pertengahan cerita, waktu Carmerlengo mulai muncul, aku sempat berbeda pandangan dengan Etil. Etil bilang, dalang dari ini semua Carmerlengo. Aku tidak sependapat, menurutku Ketua Pimpinan Sidang (Cardinal Strauss) yang lebih berambisi menduduki jabatan Paus. ‘Tadi waktu dia diminta mundur sebagai pemimpin sidang supaya memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai Paus, dia senyum2 gitu.’ Yah… dia memang memiliki peluang besar untuk menjadi Paus.
Eh…. Ternyata yang benar Etil. Memang orang yang memiliki peluang paling besar untuk melakukan kejahatan adalah orang yang paling dekat dengan kita. Pada akhirnya kasihan sekali si Carmerlengo ini, sudah jabatan Paus lepas dari genggamannya, dapat luka2 pula di sekujur tubuhnya. Yah…. sebuah rencana seperfect apa pun jika tidak dilandasi niat baik, jika Tuhan tidak menghendaki, pasti tidak akan berhasil.
Oh ya, yang lucu dari film ini, waktu Sang tokoh utama pria, Robert Langdon, menyibakkan jasnya untuk melihat arlojinya, ternyata arlojinya bergambar Mickey Mouse. Dasar….. seorang Eksekutif tapi jamnya bergambar Mickey Mouse….. Gapapa Mr…. biar tetap berjiwa muda. Hehehe…….
Agama, bisa menjadi ‘Angel’ tapi di lain waktu bisa menjadi ‘Demon’. Yah, ini semua tergantung manusia yang menjalankannya. Pada dasarnya semua agama itu baik. Agama merupakan alat bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Sang Maha Pencipta. Tinggal bagaimana manusia menerapkannya. Apakah akan menjadikannya ‘Angel’ yang membawa berkat dan kedamaian atau malahan menjadikannya ‘Demon’ yang memecahbelah dan menghancurkan.
TERMINATOR SALVATION
Ni film tentang perang manusia melawan Skynet dan bala tentaranya (robot). Robot yang sengaja diciptakan manusia demi ambisi menguasai dunia yang pada akhirnya malah menghancurkan manusia itu sendiri. Tapi aku ga tahu pasti, robot ini buatan manusia ataukah alien, tidak jelas diceritakan.
John Connor (Christian Bale) pemimpin para pemberontak, tadinya meragukan Marcus Wright (Sam Worthington), apakah dia teman atau musuh, tapi pada akhirnya mereka bersatu melawan Skynet demi menyelamatkan manusia-manusia yang masih tersisa.
Sampai di penghujung cerita sepertinya perang ini belum berakhir dan tidak tahu kapan akan berakhir… So ditunggu aja d-next ‘Terminator’.
Lumayan seru, aku yg nonton sambil sesekali tertidur coz kecapaian habis sehari tugas koor stripping 3x lanjut stripping nonton 2 film. Habis nonton ni film dah ga kuat memenuhi ajakan Kuntil makan malam bareng di Ayam Merdeka. Langsung pulang…tepar…
NIGHT AT THE MUSEUM 2 : Battle of the Smithsonian trailer
Sore tadi pulang dari kantor, berdua ma Etil langsung ke Empire nonton ni film. Ga ada jeda waktu buat cari cemilan dulu coz kita mpe sana film dah siap tayang. Untunglah aku sempat beli molen Karapitan buat pengganjal perut sebelum makan malam.
Ni film lucu banget. Bodor pisan. Sepanjang jalan cerita bener2 bikin ketawa gelak2. Yah, rata2 semua penonton di Studio 1 ketawa semua. Ada kalanya memang perlu nonton film2 yang lucu, benar2 bisa menghibur. Ketawa lepas untuk melepaskan stress.
Menceritakan tentang petualangan seru Larry Daley (Ben Stiller) bersama penghuni2 museum yang hidup di waktu malam sampai saat matahari terbit.
Dari semua film yang kutulis di atas, aku paling suka ‘KNOWING’. He he he….. Keyeeeeeeennnnnnnn banget……. Pengin nonton lagi……..
SYUKUR….. SYUKUR…… DAN SYUKUR……
Tadinya kupikir dalam serba keterbatasan harus pengiritan besar-besaran, ruang gerakku bakal benar2 terbatas. Ternyata…… tidak.
Terimakasih Tuhan, atas begitu banyak kesempatan buatku. 2 months full on vacation even if in so limited budget.
Begitu banyak pengalaman baru yang kuperoleh. Seru, menyenangkan, lucu, penuh tawa tapi sekaligus juga melelahkan. ‘Long vacation’ setelah begitu banyak yang kulewati belakangan ini. Aku benar2 menikmatinya. Terimakasih…..terimakasih…. dan terimakasih.
BELUM BOLEH KUMILIKI
Hari Selasa kemarin, salah satu eks teman SMA-ku yg baru saja kutemui di Facebook menawarkan anak anjing gratis tis via Facebook juga. Ya, anjingnya baru saja melahirkan 5 anak, 4 cowok dan 1 cewek. Anjing blasteran sejenis tekel dengan kaki pendek. Dia lebih memilih memberikan anak2 anjingnya kepada dog lover daripada dijual. Ya ya ya, jelas saja aku antusias menerima tawaran ini.
‘Aku mau satu……nti biar diambil dedeku. Yang cowok ya! Moga2 dedeku mau ambil, belakangan ini dia juga lagi hunting.’
Waktu aku tanya Nick, dia mau2 aja coz dia juga salah satu dog lover. Tapi dia ragu apakah ma Ibuku boleh, coz belakangan ini Ibu sedang sibuk banget n Nick ga akan bisa ngurus coz dia jadi anak kost. Ya…. kasihan juga nantinya, Ibuku bakal tambah repot n si anjing kecil juga kasihan ga ada yang ngurus.
Akhirnya malam2 kutanya ke Ibu dan benar saja….. ‘Jangan dulu’.
Ya………. ga jadi deh…….. :-(
Akhirnya ku’cancel’ pesanan satu-ku ke temanku dengan bonus pesan….. ‘Jauhkan dari para penjagal anjing’ coz ada 2 eks teman SMA-ku yg lain yang sudah pada siap menjagal anjing-anjing kecil ini.
‘Tega niyan kaliyan ini…… Kan masih bayi………..’
Yah….. mungkin memang belum boleh kumiliki. Mungkin memang belum saatnya. Toh aku juga ga akan bisa kut mengurusnya kan. Enak di aku susah di yang lain. Paling banter setahun 2x aku baru bisa main2 ma anjing kecil ini. Ya sudah……. Suatu saat nanti aku pasti akan bisa memiliki anjing kecilku sendiri. He he he…..
Tapi repot juga ya, tinggal di kawasan padat begini kalau tidak punya lahan yang memadai dan berpagar, belum tentu tetangga2 akan suka.
Ya ya ya………. anjing kecil. Semoga kau menemukan tuan baru eh teman baru yang baik ya. Yang akan selalu menjagamu dan mengamankanmu dari para ‘penjagal’. He he he…………………
Nolly, dlm kenangan
SEBUAH STASI DI TASIK-PANGANDARAN
Saluuuuuuuuuuut!!!!!!!!!
Kata itu yang terucap mendengar kisah perjuangan sebuah stasi di Pangandaran yang berjuang untuk tetap hidup dan berkembang. Sebuah stasi kecil yang mulai ada sejak th.1980-an dengan jumlah warga sekarang teramat sedikit. 30 warga bukan 30 KK. Waktu kami bertandang ke sana sebagai koor tamu, jumlah kami lebih banyak dibandingkan umat yang menghadiri misa. Kami berjumlah sekitar 30 orang, umat yang hadir jumlahnya tidak sampai 10 orang.
‘Memang beginilah keadaan kami. Kadang kala yang datang cuma 6 orang karena banyak di antara umat yg pergi ke luar kota. Akhirnya petugas ekaristi juga itu2 aja. Kadang kala jika ada tamu rombongan wisata yang ikut merayakan ekaristi di sini, kami minta bantuannya untuk mengisi mazmur, bacaan dan koor.’ Sungguh memprihatinkan.
‘Makanya di sini suka disebut ‘misa wisata’ karena banyakan yg ikut misa tamu2 yang sedang berwisata di sini.’
Kebetulan di kompleks kapel itu juga disewakan paviliun yang cukup nyaman. Boleh menjadi alternatif jika sewaktu-waktu berlibur ke sana. Paviliun dengan 3 kamar tidur ber-AC. Masing2 kamar berisi 1 twin spring bed dan 1 single bed. Ada 2 kamar mandi dan 1 ruang keluarga dengan sofa dan 2 kursi + meja kecil di beranda depan. Cukup menyenangkan. Lokasinya juga ga terlalu jauh dari Pantai. Jalan kaki ke pantai pun ga terlalu melelahkan. Bisa juga jika minta disediakan breakfast, lunch dan dinner.
Semoga stasi kecil ini tetap hidup dan berkembang. Warga stasi yang rasa kebersamaannya sungguh terasa. Terimakasih kami sudah diterima dengan baik.
Yah, stasi ini selalu terbuka untuk siapa saja, untuk kelompok koor mana saja yang bersedia mengisi koor di sana, untuk lebih menghidupkan perayaan ekaristi di sana.
Misa tiap minggu sore pk.05.00, di minggu I dan minggu III. Minggu II dan IV diisi ibadat oleh prodiakon setempat.
‘Bapak-Ibu, Cicilia (petugas lector hari itu), kami pamit dulu. Nti kapan2 boleh ke sini lagi ya! Terimakasih!’
PANGANDARAN…………… HO HO HO
Monday, May 18, 2009
Akhirnya nyampe juga aku ke Pangandaran biarpun cuma sebentar, paling ga sudah pernah menginjakkan kaki di sana. Dari dulu pengin ke sana belum kesampaian. Terimakasih akhirnya ada kesempatan buatku nyampe ke sana.
Pukul 13.30 kita nyampai ke Pangandaran. Melewati sepanjang tepian pantai menuju Villa ‘Bintang Timur’ tempat kita transit sebentar dan pk.16.30 mengisi koor misa sore di sana.
@ Wisma Bintang Timur
Acara selanjutnya acara bebas s.d. pk.15.30. Rombongan terbagi dua, ada yg ke pasar, ada yg langsung ke pantai. Aku prefer ke pantai, ke pasar takut malah jadi boros beli yg aneh2.
Ternyata kios2 di sepanjang pantai menjual aneka pakaian yg lutchu2. Akhirnya beberapa dari kita menclok rada lama di sana, termasuk aku. He he. Ditawar susah banget. Paling puol bisa turun 5 ribu. Ditinggal pergi juga kagak ngaruh. Semakin mendekat ke arah pantai, harganya semakin mahal. Kata Ko Han di Pasar Baru juga banyak. ‘Tapi motifnya ga ada yg kaya gini,’ kataku. Akhirnya beli deh….. dp nti nyesel kepikiran.
Earthquake warning
Waktu ketemu Tante2, mereka pada menenteng ikan asin.
‘Klo Ibu2 belanjanya ya kaya gini, klo yg muda2 belanjanya baju2,’ kata Tante Iing.
Belakangan aku jadi ikut beli juga ikan asin buat oleh2 teman kost n teman kantor. Minta tolong Tante IIng yg nawarin. Beli 10 bungkus Rp.10.000,- Gila…. Murah banget. Ga sebanding dengan kerja keras mereka, menangkap, membersihkan, mengeringkan, packing dan menawarkan dagangan mereka dengan berjalan kaki di terik matahari sepanjang hari. Sebuah perjuangan untuk tetap hidup. Salut!
Panas begitu terik. Melewati tepian pantai sebentar terus nyusul Om dan Tante yg lagi pada jajan di warung2 di tepi pantai. Es kelapa muda @Rp.5.000,- Pecelnya @Rp.1.000,- juga boleh. Enak lho pecelnya. Aku nyomotin punya Tante Iing aja dan kebagian jatah ngabisin. Si Tante curang, tapi mang enak sih, bumbunya kerasa banget. Akhirnya pecelnya habis di tanganku. Aku juga maksa yg lain bantuin ngabisin es krim pudengku, 1 gelas Rp.5.000,-. Lumayan…………
Aku main air cuma sebentar coz pada ga semangat diajak main ke air. Ngobrol2 ma tukang perahu di sana. Namanya Akhmad. Dia ramah banget. Aku banyak tanya tentang Pantai Pasir Putih, pulau2 kecil di sana, pemandangan bawah laut dan absolutely ‘Green Canyon’. Ya…. dari dulu pengin ke sana. Selama ini cuma view gambar n lihat di tipi doank.
Sebenarnya aku pengin naik perahu, coz limited time, sekedar ke Pantai Pasir Putih aja gapapa deh, toh ½ jam di sana juga sudah cukup. Tapi pada ga mau diajak, takut tenggelam.
Waktu kutanya ke Akhmad, sewa perahu Pangandaran-Pasir Putih 75 ribu, belakangan diturunin jadi 30ribu. Sebenarnya jarak ke Pt. Pasir Putih ga jauh2 amat, sepertinya ditawar jadi 20 atau 25 ribu bisa. Tapi aku ga berniat menawar, buat gambaran dulu aja klo someday mau ke sana. Sewa perahu ke Green Canyon lebih gila lagi. 700 ribu boooo…. Mahal amat. ‘Itu masih bisa nego kok mbak,’ kata Akhmad.
Waktu tanya ke salah satu Bapak lingkunganku yg sering ke sana, katanya ke Green Canyon lebih murah bawa kendaraan sendiri ke sana, jangan sewa perahu. Naik ojek dari Pangandaran ke sana juga ada banyak kok.
Sebenarnya aku pengin ke Pantai Batu Karas, katanya lebih alami, belum terlalu komersil. Tapi di sana ada banyak turis asing coz lokasi ‘diving’. Hotel juga ga banyak, di sana lebih banyak perumahan penduduk yg disewakan. Jadi punya gambaran klo someday pengin ke sana. Menginap semalam di Pt. Pangandaran atau di Pt. Batu Karas lanjut ke Green Canyon. Pasti seru……………
Semakin sore semakin teduh. Akhirnya Ko Han, Ci Jena, Ci Siska muncul setelah rada lama ngilang di antara kios2 baju.
‘Main ke air hyuuuk…… masih pengin!’
Maksa mbak Janti, kutarik tangannya, akhirnya mau kut turun juga. Danil dah ga mau kena air. ‘Ya udah, km yg motoin ya! He he…’
Akhirnya main air lagi………………..
Lihat yg pada mandi2, pake ban mpe rada tengah, naik perahu………………. Jadi pengin. Andai ke sini ma Week, Nick, Ndra n Dhex, Kuntil, Lex, Etil, Salliwet, Tiut, Babon n Puad. Pasti pada mau diajak basah2an. Tapi di Pangandaran ada mitos kaya di candi Prambanan, yg lg ‘in relationship’ ga boleh ke sana klo ga mau ‘break’.
Pk.15.30 sudah dipanggil suruh balik ke Villa, bus yg menjemput sudah datang.
Waktu di bus, mbak Rini kebetulan duduk di depanku. ‘Lihat hp-mu! Td kutelepon berkali-kali ga diangkat. Mau kuajak naik perahu!’
‘Yah…… aku ga denger mbak. Ta’taro di tas.’
‘Makanya tadi aku terus naik perahu bertiga ma Lukas n ALoy, ke Pt. Pasir Putih. 30 ribu bertiga.’
Rada nyesel juga. Kebiasaan sih, makanya jangan pada marah klo meneleponku ga ta’angkat. Suka ga denger. Malas ke mana2 nenteng HP atau naruh di saku.
Mpe villa lagi. Kita antree mandi and then menyanyi lagi. Rasanya sore itu koor-nya lebih bagus dibanding waktu di Tasik. Yah…. maklum, kita menyanyi dalam suasana santai tanpa beban.
Kata mbak Janti, ‘Di Tasik kan kita grogi, difoto terus sih.’ He he…. Mang kita jadi seleb dadakan coz mas yg dimintain tolong memfoto ketitipan banyak kamera minta tolong dipotretin, termasuk salah satunya diriku. Makacih makacih.
Habis misa, kita ‘bersalin’ pakaian yg lebih santai lanjut barbeque di tepi pantai. Kita makan di tempat terbuka di sebuah rumah makan persis di pinggir pantai yg belum selesai dibangun. ‘Serasa di Jimbaran Bali’…. kata banyakan di antara kita.Menu yang sangat lengkap. Sate udang goreng, cumi goreng, ikan goreng, kepiting asam manis, sambal kecap, kerupuk dan 4 macam sayur tinggal pilih. Hmmmmmmmmmmmmmm………
Semua menu lauk aku alergi, tapi ya ga mau ketinggalan………Norit…. Norit…… He he……..
Makan malam diiringi debur ombak dan taburan bintang di langit. Wuowwwww……. Berharap ada meteor jatuh, ternyata malam itu tidak boleh ‘make a wish’.
Barbeque di tepi pantai
Akhirnya pulang….. back to Bandung.
‘Retno! Ga ada yg ketinggalan kan? Sudah puas kan ke pantainya?’ tanya Bu Ketua lingkungan.
‘Perahu ma ban-nya ketinggalan! Belum sempet naik!’ seruku dari belakang.
Yang lain pada ketawa.
Ya ya ya………… bikin planning lagi. Nti someday ke sana lagi rame2…… Hyuuuuuuuu… mari!!!!!!!!!!!!!!
BERKUNJUNG KE TASIK UNTUK KEDUA KALINYA
Sabtu malam pk.20.00 berangkat dari Bandung bersama Bapak-Ibu Lingkunganku. Baru pertama kali ini aku ikut acara keluar Lingkungan. Biasanya klo ga coz berhalangan, aku lagi males pergi2. Warga Lingkungan-ku memang pada hobi jalan2, ke Tasik-Pangandaran ini acara jalan2 Lingkunganku yg ke-18 kalinya. Whuuuuuiiiiiiiii…………..
Kita ke Tasik coz diminta mengisi koor misa pagi di sana. Mpe Tasik sekitar pk.22.00. Sungguh sambutan yang amat ramah. Kita datang sudah tersedia aneka snack dan minuman penghangat badan. Ada teh, kopi dan bajigur. Bajigurnya enak, ditemani cemilan2 khas Jawa Tengahan. Kita menginap semalam di sana. Sudah tersedia 2 ruangan yang sudah siap untuk kita tidur dengan banyak bantal di dalamnya. He he… pdh aku dah bawa bantal sesuai instruksi Ibu Ketua Lingkungan. Gapapa deh, bantalku bisa buat guling. Cowok dan cewek tidur di tempat terpisah. Tidur ramai2 di atas tikar seru juga.
Kita tugas koor pk.07.30 pagi. Tadinya kukira kita bakal antree bgt mandinya. Ternyata ga juga. Tante2 pada rajin. Pk.04.30 mereka dah pada mandi. Pada rajin2 ya. Aku mandinya nti aja deh belakangan, lanjutin bobox dulu. Akhirnya pk.06.00 baru deh mandi.
Pagi2 sudah disediain breakfast, tapi aku ga ikutan, takut jadi sakit perut.
Misa Minggu pagi. Hari itu umat Tasik yang ikut misa lumayan banyak. Tidak seperti 2 tahun yg lalu waktu aku ikut misa di sana. Mungkin juga coz waktu itu habis hujan, jadi pada malas ke gereja.
Tugas pagi itu cukup meriah, dengan 3 suara sopran untuk beberapa lagu. Pada bikin improvisasi sendiri2 biar lebih bervariasi. He he……. ~_^
Usai bertugas, sudah tersedia ‘sarapan’ buat kita. Sebenarnya lebih tepat disebut makan siang. Makan siang dengan menu amat lengkap. Kita makan siang bersama Pastor, Ibu2 WK dan DPP di sana. Bapak-Ibu di sana semuanya ramah2. Aku banyak sharing tentang makanan2 yg enak di Tasik, coz beberapa tempat makan yang terkenal di Tasik aku sudah tahu waktu 2 tahun yg lalu aku ke sana. Bubur ayam ‘Zainal’, RM. Padang ‘Citro Bundo’ dan RM ‘Cibiuk’. RM Cibiuk di Bandung juga ada, tapi kataku n kata temanku yg dulu bersama-sama ke Tasik, rasanya lebih enak yg di Tasik, lebih murah lagi. Aku dapat referensi baru makanan yang enak di sana, TO (Tutug Oncom) dgn harga murah, Nasi TO @Rp.3.000. Aneka lauk tersedia tinggal pilih sendiri. Rata2 per orang habis 7-8 ribu. Soto ‘Empangsari’. Ya, 2 makanan ini aku belum pernah mencoba.
Juga tentang tempat ziarah baru di Nusa Kambangan yg katanya bagus bgt. Sebuah gua alami dgn banyak stalagtit-stalagmit di dalamnya. Akses ke sana mau ga mau dengan berjalan kaki dgn jarak tempuh sekitar 1 ½ jam. Ini namanya baru ziarah beneran, sekalian jalan salib. Jalan kaki pp setelah sebelumnya menyeberang dgn kapal fery. He he….. pasti seru.
Jadi pengin ke sana. Ayo Bapak-Ibu Lingkungan kita someday ziarah ke sana. Aku pasti ikut……. (Ibu Ketua Lingkunganku ga pernah bosen2nya membujukku supaya ikut acara keluar mereka, dan baru kali ini berhasil).
Untuk sekarang2 ini aku lebih suka berziarah ke tempat ziarah yg masih alami dan belum terlalu komersil. Masih bisa berdoa dengan tenang dan benar2 merasa berziarah. Kemarin sebenarnya pada pengin sekalian ke sana, tapi waktunya sudah tidak memungkinkan. Nanti buat lain kali ya…...
Pukul 10.00 kita meninggalkan Tasik menuju Pangandaran diiringi lambaian tangan Bapak-Ibu yang melepas kepergian kami.
‘Ibu! Rujaknya enak,’ kataku waktu berpamitan ke Ibu yg bertugas menyiapkan makan siang. Si Ibu ketawa. Rujak khas Tasik, dimakan bersama rengginan.
‘Nanti gantian main ke Bandung ya!’
Dan kuledekin Bapak Ketua DPP di sana yg sama medhoke kaya aku, tyt orang Solo. ‘Pak, habis ini pasti terus nyobain Soto Empangsari ma ziarah ke Nusa Kambangan. Biar klo nti ada tamu lagi, bisa cerita yang bener!’
He he si Bapak ketawa. ‘Iya iya’. Sebelumnya Bapak ini waktu kutanya katanya gua di Nusa Kambangan ini gua buatan bukan gua alami. Yeee……ketahuan belum pernah ke sana…… He he he……………