Thursday, February 19, 2009

HEBOH ‘PONARI’

Thursday, February 19, 2009

Jumat 13 Februari 2009, sambil nunggu print out pelaporan pajak di KPP, aku memanfaatkan situs pertemanan yg katanya lagi nge-trend belakangan ini. Untunglah ‘Facebook’ dirancang compatible untuk Hp so mobile bgt. Jadi, ‘menunggu’ tidak lagi menjemukan buatku. Di mana aja, kapan saja, mau tidur, bangun tidur bisa langsung on fesbukan. He he he.

Di antara kesibukanku nulis komen yg ga penting ke pren2ku, perhatianku beralih ke acara ‘Insert Investigasi’ di TV yang disediakan di ruang tunggu di sana. Ga tau, belakangan ini di KPP antreannya lumayan panjang, dulu2 aku bisa dapat pelayanan yg super cepat, ga sampai 10 menit, urusan dah beres. Siang itu rada lama. Habis konsul, aku masih menunggu cukup lama di ruang tunggu. Yah ini semua coz diwajibkannya NPWP bagi para pegawai dan pelaporan pajak akhir tahun, harus mau sedikit bersabar menunggu giliran. Sekarang juga kantor pajak di hari sabtu tetap melayani ½ hari, kecuali akhir bulan sampai April, pelayanan s.d. pk.4 sore.
‘Insert Investigasi’ hari itu mengupas tentang ‘Fenomena Ponari’, kehebohan baru dari Jombang, Jawa Timur setelah si jagal ‘Ryan’.
Wah, aku ketinggalan berita apa lagi nih. ‘Mba ke mana aja sich. Itu kan berita udah lama. Kerjaan terus sich yg diurusin!’ komentar salah seorang teman kostku waktu aku cerita tentang Ponari.

Wah…… bener2 deh. Dunia ini semakin aneh2. Apakah benar ini tanda2 akhir zaman sudah semakin dekat. He he ngaco.
Heran juga, kenapa ya, orang2 segitu gampang percayanya dengan sesuatu yang belum teruji kebenarannya, yang belum teruji secara klinis berbahaya atau tidak buat kesehatan. Rasanya jadi sedih juga. Apa memang tingkat pendidikan yang masih kurang hingga membuat orang2 berpikir kurang rasional. Atau karena terdesak oleh keterbatasan ekonomi, rasa putus asa akibat penyakit yang ga kunjung sembuh sedangkan pengobatan secara medis membutuhkan biaya yang begitu besar dan mereka tidak mampu untuk itu.
Yah, mungkin bagi mereka, ini sebuah harapan. ‘Apa salahnya mencoba.’

Rasanya miris bgt melihat begitu banyak orang berdesak-desakan, padahal banyak orang sakit di antara mereka. Kalau malah tambah sakit gimana? Malah diberitakan ada korban meninggal 4 orang. Katanya bisa menyembuhkan kok malah memakan tumbal. Dan ketika dikonfirmasikan kepada pejabat desa setempat, katanya memang benar ada korban meninggal, tapi tidak di lokasi, meninggal karena kecapean akibat perjalanan jauh.

Ngeri juga, melihat wadah2 air yang dicelupin batu. Tangan pencelup ikut masuk. Apa terjamin kebersihannya kalau air itu diminum. KTP2 dan kartu2 identitas lain dimasukkan ke dalam air, untuk pasien yang tidak bisa datang langsung, katanya dengan memasukkan KTP ke dalam air, khasiatnya akan sama. Aneh2 saja.

Mungkin memang benar, kasus adik Ponari bisa sembuh dari muntaber berkat batu itu. Tapi berbeda penyakit, kan beda juga penanganannya. Dan beda orang, beda juga kan reaksi tubuhnya terhadap suatu zat. Bisa jadi itu merupakan factor kebetulan, sugesti atau memang mujizat dari Tuhan. Yah…… siapa yang tahu, jika Tuhan berkehendak, apa pun bisa terjadi.
Dan sekarang, karena membikin kehebohan yang luar biasa, akhirnya polisi bertindak. Tempat itu disegel polisi.

Yah…… dunia memang semakin aneh2 saja. Dan yang aneh terkadang menjadi tidak aneh lagi. Sebuah keanehan bisa dengan tiba2 menjadi sebuah kehebohan, dan dengan tiba2 pula berita itu menghilang tanpa jejak. Kaya lagu pop aja ya, mendadak populer dan mendadak pula menghilang. He he

Seperti halnya beberapa waktu yang lalu, di Yogya pernah ada kehebohan serupa. Konon katanya limbah dari pabrik gula Madukismo, bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Bermula dari seseorang yang sakit, berendam di air limbah itu tiba2 bisa sembuh, akhirnya berita itu dengan cepat menyebar. Ternyata berita dari mulut ke mulut lebih cepat menyebar dp via media massa ya. Dalam sekejab tempat itu menjadi seperti obyek wisata. Ada banyak penjaja makanan dan minuman, tukang parkir. Ramai terus. Lumayan, sumber penghasilan baru bagi warga sekitar. Ga pagi, ga siang, ga sore, tetep aja ada yang datang, bahkan dari luar kota. Semua pengin membuktikan kebenaran berita ini.
Air limbah berwarna hitam yang masih panas. Orang dengan rela berendam di sana, cuci muka, membasuh tangan dan kakinya, didorong oleh keinginan untuk sembuh. Hiiiiiiiii………
Salah seorang temanku pernah bercerita, katanya ayah temannya yang sakit gula, kakinya malah melepuh coz kepanasan. Akhirnya kapok ga akan ke sana lagi.
Dan akhirnya kehebohan ini pun mereda dengan sendirinya.

He he he……dunia memang semakin aneh.
Lumayan buat intermezzo dan bahan berita buat para pencari berita. Bukankah mending berita seperti ini daripada berita2 yang menyedihkan, perang yg ga kunjung usai, pengeboman, kerusuhan2, demo2, bencana di mana2, pembunuhan, perampokan, korupsi, artis kawin-cerai.
Ya…..Semoga dunia ini kembali aman damai sentosa.
Amin.

‘MENUNGGU……………………’

Thursday, February 19, 2009

Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu

Derita hidup yang kualami
Duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi
Kalau bukan padamu
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu


Menunggu…….
Siapakah gerangan yang ditunggu????
Yeee……2 bait di atas merupakan sebagian lyric lagu berjudul ‘Menunggu’ yang dipopulerkan oleh Ridho Irama, Rhoma Irama junior.
Ga tau, belakangan ini, lagu ini lagi hits. Ridho Irama, diramalkan akan menjadi calon raja dangdut baru menggantikan ayahnya. Dari baca artikel sich…...
Katanya lagunya easy listening bgt. Beda dgn lagu2 dangdut yang lain.
‘Beneran! Aku penasaran pengin nyari lagu ini. Pertama denger pas lagi makan di warung tenda. Uenakkkkkk bgt didengernya. Beda ma lagu2 dangdut yang lain!’ kata salah seorang teman kostku berapi-api.
Yah…… beberapa hari ‘Menunggu’ ini jadi topic pembicaraan hangat di kostku.

Aku juga jadi kut penasaran, mang kaya apa sich lagunya. Akhirnya nitip Week yg lagi bingung ngabisin quota paket ‘flash’-nya buat download-in nich lagu. Cuma pengin denger doank.
Coz tidak sabar ‘menunggu’, akhirnya aku download sendiri, berhasil, tapi ga langsung kudengerin.
Baru malamnya mpe kost langsung kupamerin ke anak2.
‘Hei, aku dah punya ‘Menunggu’-nya Ridho nich? Mau dengar ga?’
‘Mau…! Mau….!’
‘Indosiar! Indosiar! Lihat Indosiar, cepetan gih! Ada tuch!’ kata Tiut.
‘Apa? Ridho?’
‘Ya!’
Aku di kamarku lagi nyetel Mp3 lagunya si Ridho, dp kelamaan nyari channel TV coz dah bertahun-tahun ini remote-ku ga berfungsi tapi ga ada usaha untuk beli yang baru, aku lari ke kamar Tiut kut lihat Indosiar, sekaligus pengin lihat si penyanyi kaya apa?
‘Hallah....! Melow banget! Bikin ngantuk!’ kataku.
‘Coba deh didengerin, enak bgt!’ bela Tiut.

Dan malamnya aku harus bersabar. Sambil menyetrika baju seragamku buat seminggu yang menumpuk tinggi, aku ndengerin ‘Supermassive Black Hole’-nya Muse, OST Twilight yang aku lagi suka bgt. Lagunya bikin orang jadi bersemangat, so menytrika bisa lebih cepet, sengaja ku ‘Repeat One’ and I’m not getting bored. Eh…… si Salliwet tiba2 aja nylonong ke kamarku, ngotot request ‘Menunggu’.
‘‘Supermassive’ aja ya, biar nytrikanya jadi semangat. ‘Menunggu’ bikin ngantuk.’
Si Salliwet teuteup keukeuh membujukku. ‘Ayolah, sekali aja. Sekali ya!’
Dia terus membujukku.
Akhirnya dengan terpaksa kupenuhi request-nya, biarpun cuma sekali puter, kok rasanya lama banget ya.
‘Dipindah ‘Supermassive’ lagi ya?’
‘Jangan!’ larang salliwet.
Dan beberapa hari ini, lewat kamar Tiut, ada Babon juga, lagi ndengerin MP3 di Hp-nya, terdengar olehku.
‘Ridho’ ya?’
‘He he iya.’
‘Bikin ngantuk!’
‘Eunaken tau……!’
Hwuaduuh….. saking seringnya dengerin nich lagu, jangan2 nti aku jadi ikut2an nyanyi juga ya. Suka ga sadar, kaya magnet, tau2 dah apal sendiri.
He he……’Menunggu’
Sama2 menunggu yuukkkkk……
Menunggu apa?
Tidak tahu?
Menunggu dapat undian kali ya……
He he he

Sunday, February 15, 2009

HAVEN’T DONE PLANNINGS

Saturday, February 14, 2009

Mungkin banyak yang bilang aku nee orang yang suka kurang kerjaan banged, termasuk adikku. Suka pengin yg aneh2, pengin makan yg aneh2, pengin ke tempat yg aneh2.
Tiap pulang, pasti yang dicari ‘jajanan pasar’ so penginnya ke pasar2 tradisional, tapi suka pada ga mau diajak ke sana. Akhirnya kadang2 nitip bude Sis, tetanggaku, nitip dibeliin aneka jajanan pasar yang ujung2nya aku pasti dimarahi Ibu coz ga mau ngabisin cuma nyomot 1 biji per macem makanan, yg penting penginnya dah ilang.
Aku klo dah penasaran ma sesuatu pasti kepikiran terus, ga akan pernah lupa sebelum kesampean. Penasaran ma suatu makanan, sekali nyoba ternyata ga enak, ya udah, ga akan nyoba lagi, yg penting penasarannya dah ilang. Penasaran pengin mengunjungi suatu tempat, akhirnya kesampean ke sana, klo dah kesampean ya udah, suka, bakal sering2 ke sana. Ga suka, ga akan maksa lagi buat ke sana. Klo belum kesampean ga akan pernah bosen2nya mbujukin temen2ku buat mengantarku ke sana.
Dan aku, kebeneran punya teman2 yang pada pengertian banget, yang kadang2 walaupun dengan terpaksa mau menemaniku. Dan kebanyakan teman2ku sama2 kurangkerjaannya kaya aku, sama2 narsis, sama2 doyan makan, sama2 ga punya cape, suka keluyuran ga jelas.

Dan ini beberapa tempat yang masuk dalam list ‘Haven’t Done Plannings’ (rencana ma anak2 kost) :
1. Jalan2 ke Pantai Pangandaran, Pt. Batu Karas ma Green Canyon, nginep semalem nyewa resort atau kamar murah meriah juga gapapa, lihat2 budget. Mpe sekarang belum kesampean coz susah cari waktu bisa libur dua hari sama2 and d main reason ‘limited budget’.
2. Jalan2 ke Garut, pulang hari, berangkat subuh berendam air panas lanjut main ke pantai mpe sore.
3. Rafting ke Banjaran.
4. Ke Gracia Lembang lanjut makan malam rame2.
5. Ke Ciwidey lagi rame2 naik motor. Waktu ke sana sebelumnya belum kesampean ke pemandian air panas ‘Ciwallini’. Sekalian poto2 narcis di areal persawahan di daerah Soreang, sawahnya masih ijooooooooooo banged n pengin poto2 di kebun strawberry yg ada di sana.
6. Ke ‘Boscha’. Klo ini, aku ma Kuntil yg ngotot pengin ke sana, pengin lihat bintang dan benda2 antariksa lainnya dari dekat. Mpe sekarang baru meraba-raba cari info & cari waktu yg tepat coz ‘waiting list’-nya dah panjang banged, rata2 para pelajar untuk keperluan penelitian. Dan masih mikir, kita nanti dengan alasan mo penelitian apa ya?????
7. Ke ‘Goa Jepang’. Klo ini dari dulu yg pengin aku, si Kuntil rada2 ga setuju, tapi sepertinya akhirnya dia mau nti someday ke sana.
8. Naik ke puncak ‘Gedung Sate’. Ini mah aku yg pengin. Tapi kayanya klo someday jalan2 ke Gasibu lg dipaksa nemeni naik pasti pada mau. Cuma katanya harus pas hari kerja. Susah juga cari waktunya.
9. Ke Punclut. Jalan2 pagi2 lanjut makan di sana rame2 satu kost-an. Aku dulu pernah ke sana th. 2003, tempatnya kataku ga bagus2 amat, cuma enak buat makan aja. Dulu saking penasarannya, aku maksa jalan mpe puncak, mang seperti apa sich puncaknya, kok orang2 pada niat banged jalan mpe puncak. Dan ketika mpe puncak…..’kecewa’……. Cuma kaya gini doank. Bis itu 3 hari badan, kaki pada kram kecapean. So aku mah ga terlalu antusias dengan rencana ini. Biar begitu, hayu2 aja sich makan rame2 di sana tapi ga mau lagi jalan mpe puncak.
10. Ke ‘Yogya’. Jalan2 murah meriah. Ini mah anak2 yg pada pengin. Aku sich OK2 aja asal pas ada budget. Cuma waktunya yg ga bisa klop, pas anak2 libur, aku ga libur, giliran aku libur, anak2 pada masuk semua. Maklum pada kerja dgn jadwal shift2an.
11. Ke kebun binatang Bandung. Hiks hiks hiks. Ini mah aku yg dari dulu suka maksa anak2 buat ke sana tapi pada ga mau. Habisnya tadinya mereka yang pada pamer2 suka jalan2 ke sana, makan siang nggelar tikar di sana. Pas giliran aku yg ngajakin pada ga mau. Cuma penasaran aja mang dalamnya kaya apa sich. Sekali ke sana dah cukup. Narsis bgt ya gw……
12. Ke Taman Bunga Nusantara. Ini semoga dalam waktu dekat nee kesampean. Kita mo jalan2 ke sana habis dari rumah Kuntil di Cianjur.

Sebuah tempat di Yogyakarta yg mpe sekarang aku penasaran pengin ke sana dari dulu tapi ga ada yg mau kuajak ke sana, katanya tempatnya syereem…… ‘Galeri lukisan Affandi’ atau ‘Museum Affandi’. Sebenarnya dulu waktu kuliah tiap hari aku pasti nglewati tempat ini. Penasaran, dalamnya kaya apa sich. Diajak ke sana ga ada yg mau.
Nick jg ga mau, katanya,’Di sana tuch lukisannya tingkat tinggi, kamu ga akan ngerti. Klo ditanya-tanya kamu mau jawab apa?’
‘Yah…… pura2 ngerti aja,’ kataku.
Si Ita apalagi, dia mah sama sekali ga tertarik dgn ide ini. Tapi aku tahu ada satu temanku yg ga nganggep ide ini aneh coz dia sepertinya mau menemaniku ke sana. Dia mah heran waktu tahu aku belum pernah ke museum itu coz dulu dia waktu sekolah pernah ada kunjungan ke sana. Someday minta anter dia ah…...

Satu lagi tempat di Yogya yang aku pengin ke sana lagi. ‘Goa Payaman dan Talang’. Ini mah deket bgt ma rumahku. Dulu waktu aku kecil suka banget ke sana. Jalan kaki rame2 mpe kaki puegel. Pemandangannya dulu bagus banget, anginnya semilir di area persawahan. Di sana ada jembatan gantung peninggalan Belanda katanya dulu tempat lalu lintas tentara Belanda di zaman perang gerilya. Sebenarnya jembatannya rada syerem, tapi seru, buat jalan rada goyang2. Ga tau sekarang kaya apa. Pengin foto2 di sana. Ternyata adik2ku dah lebih dulu pada foto2 di sana awal Desember 2008 kemarin tanpa mengajakku dan belakangan pamer klo habis pada maen dan foto2 di sana. Someday ke sana lagi ya, temani aku!!!!!

Naik ke Puncak Monas. Hi hi hi, mang narsis bgt ya gw. Sebenernya pengin naik waktu malem, lihat pemandangan malam dgn banyak lampu kerlap-kerlip pasti lebih menarik, tapi tyt jam tutupnya cuma mpe jam 6 sore. Naik waktu siang sebenarnya aku juga lom pernah. Cuma suka lihat Monas dari Stasiun Gambir aja. Dan Riz, temanku yg kerja di Jkt, biarpun dia anggap aku narsis, tapi dia mau someday menemaniku naik ke Puncak Monas, dan belakangan dia ngaku, tyt dia juga belum pernah naik ke sana. Hi hi hi………

Monday, February 9, 2009

PAJAK........ PAJAK...... PAJAK DAN PAJAK

Saturday, February 7, 2009

Hari2 belakangan ini aku dibuat pusing oleh yang namanya pajak. Bener2 pusing tujuh keliling. Kayanya baru akhir bulan depan deh pusingku ini bisa bener2 ilang. Sebenarnya sejak dulu aku ga pengin berkutat dengan yang namanya pajak, bener2 ribet. Kalau boleh memilih, aku lebih suka pegang bagian lain asal jangan pajak. Yah, tapi apa mau dikata, jalanku mungkin memang di sini, ini bagian dari tugasku, akhirnya mau ga mau ya harus mau berurusan dengan yang namanya pajak.

Aturan pajak tiap tahun berubah dei berubah dei. Cukup memusingkan buat yang terlibat di dalamnya. Begitu pun tahun ini, aturan pajak kembali berubah. Yah, ada hal yang menggembirakanku, ternyata beasiswa bener2 dibebaskan dari pajak. Kemarin2 sempet ragu, seberapa besar jumlah yang dibebaskan dari pajak, bisa jadi cuma beberapa persen aja. Ternyata ga juga, benar2 dibebaskan dgn alasan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.

PPh Pasal 21. Lumayan dengan adanya aturan baru, dengan dinaikkannya PTKP menjadi Rp.15.840.000,-/th, beban pajak tiap bulan menjadi sedikit berkurang. Yah, ini menguntungkan bagi para pegawai, tapi cukup memusingkan bagi mereka yang terlibat dalam pengolahan pajak, harus update program, update data, update memory, check and recheck jangan sampai terjadi kesalahan input.
Diberlakukannya wajib NPWP bagi pegawai dengan gaji di atas PTKP, akhirnya akhir tahun kemarin bener2 bikin heboh. Banyak yang pada bingung coz belum tahu tentang seluk beluk NPWP dan pelaporannya. Akhirnya pada bikin NPWP secara kolektif dp gaji dikenai PPh 21 20% lebih tinggi bagi yang belum mempunyai NPWP dan ini berlaku per masa Januari 2009. Waktu aku ke kantor pajak, bener2 deh, kesibukan yang luar biasa. Pada kerja lembur menerbitkan ribuan NPWP baru coz waktu yang sudah amat mendesak. He he untung aku dah bikin NPWP beberapa bulan kemarin, so ga ikut2an ngantre bikin NPWP and deg2an harap2 cemas menunggu NPWP yg ga kunjung terbit padahal dah jelang deadline.

PP No.51 th.2008 tentang jasa konstruksi. Whuah.......pusing...... PP keluar per Juli 2008 berlaku surut per Januari 2008. Masih menjadi perdebatan coz berlaku surut per Januari’08 so akan banyak sekali revisi dari pajak2 yang sudah terlanjur dibayarkan pada masa Januari s.d. Juni’08. Ini berarti harus kerja dua kali, tiga kali bahkan tujuh kali malah. Musti bikin pemindahbukuan PPh Ps.23 menjadi PPh Ps.4(2) dan pembetulan2 dengan berkas yang seabrek berikut lampiran2nya.
Meskipun masih menjadi perdebatan tapi PP ini sudah berjalan, so mau ga mau harus mengikuti aturan yang baru ini. Tapi yang dikhawatirkan, nanti bakal ada peninjauan ulang coz saking banyaknya reaksi dari para kontraktor tentang PP ini. Wah........ bakal revisi dei revisi dei dan harus mau mempelajari aturan2 baru lagi. Siap2 pusing aja dee.... Belum lagi rata2 perusahaan2 baru efektif menerapkan aturan baru ini per Januari’09 coz kantor pajak baru gencar melakukan sosialisasi akhir tahun kemarin. So....... revisi full dari Januari s.d. Desember 2008. Mmmmfffffffff........ Bukankah lebih mudah memulai sesuatu yang baru daripada merubah sesuatu yang sudah terlanjur berjalan sekian lama.

Terus terang aku bener2 dibikin buneg ma urusan satu ini. Coba Konsul ke Kantor Pajak, rata2 juga masih pada bingung musti menjelaskan bagaimana coz juga belum benar2 menguasai aturan baru ini. AR aja masih pada bingung, saling tanya sana-sini takut memberikan penjelasan yang salah sambil browsing di internet. Mereka yang sudah biasa berkutat dengan pajak aja dibikin bingung, gimana aku yang awam soal pajak ini. He he. Akhirnya kita sama2 belajar. Dan untunglah aku konsul dengan seorang Bapak yang baik sekali, dengan sabar dia menjelaskan hal2 yang aku ga ngerti. Lumayan lama aku konsul, kubikin list apa aja yang mau kukonsulkan. Si Bapak dengan sabar membimbingku dan menjawab pertanyaan2ku. ‘Terimakasih Pak, atas waktu yang cukup lama diluangkan untuk saya, nanti kalau saya masih bingung, mohon waktunya untuk konsul lagi.’

Yah, selama aku konsul, begitu banyak telepon masuk, dan kebanyakan menanyakan hal yang sama. Perubahan PPh 23 dari Tidak Final menjadi Final. He he he ternyata banyak juga yang dibikin pusing oleh aturan pajak baru ini ya.

Aku bener2 buneg. Begitu banyak yang harus kuselesaikan dan ga boleh ada yang terlewat. So kubuat list step by step mana dulu yang harus kukerjakan. Habis konsul, bener2 stress mengingat begitu panjang daftar yang harus kubuat, belum daftar pekerjaan rutin lainku yang masih menungguku, dan semuanya mendekati deadline.
Aku butuh rehat sejenak, untuk mengenyahkan ‘pajak’ ini sebentar dari pikiranku. Dan satu2nya yg bisa mengalihkan perhatianku sesaat..... makan...... He he he.....
Akhirnya pesan nasi bakar. Bis itu makan 1 bks wafer Reechez. Ngerasa belum cukup, masih pengin memamahbiak, akhirnya kupesan burger Mr. Moo, untung masih kebagian, d last one, tapi dah ga bisa milih, cheese burger pesananku dah habis, so kupesan satu2nya menu yang masih ada. Heran...... dalam hitungan menit langsung amblas. Dulu2 makan 1 burger Mr. Moo aku butuh waktu rada lama untuk menghabiskannya. Sekarang ga lagi, habis makan nasi bakar ternyata aku masih sanggup menghabiskan 1 burger, ditambah 1 gelas Nutrisari Australian Lime.
Ya..... lama2 perut bisa menyesuaikan. He he he. Gimana ga tambah ndut.

Pajak pajak pajak........ Semangat!!!! Hayo kamu pasti bisa dan harus bisa. Semoga bisa kuselesaikan tepat waktu. He he he, kalau udah kaya gini, jadi banyak kesibukan, ga akan sempet lagi mikir yang macem2. Tiap digangguin juga, pasti dihiyain aja, dah ga akan banyak protes kaya dulu lagi. Pikiranku dah full. Dumbledore...... pinjam pensieve-nya duonk!!!!!!!!

Nti kalau ini semua dah kelar, bakal menghadiahi diri sendiri apa ya? Mau jalan2....... terlalu banyak budget yang harus dikeluarkan. Makan makanan yang kupengin aja ah.
Pengin apa ya?
Bebek DU (Van Java), Tjap jae Sukaraja, Iga bakar 'Si Jangkung', Yakimeshi-Gokana Teppan, Hokben, Bavarian-Dunkin’s, Tiramisu donuts-J’Co, Muffin cheese-BreadTalk, Roti Boy. Lumayan banyak juga ya. Habisnya dah lama banget ga makan.
He he he....... ga harus semua kok, salah satu salah dua atau salah tiga juga gapapa.
Semangat!!!! Semangat!!!!! Bebek DU menanti.

Saturday, February 7, 2009

NASI BAKAR

Saturday, February 07, 2009

Menu makan siangku hari ini, kemarin, dan 3 hari kemarin – nasi bakar- Hmmmmmmm…………………
Ga tau belakangan ini lagi suka nasi bakar, bosan dengan menu makan yang itu2 aja, akhirnya beralih ke menu lain, dan ternyata….. aku suka. Nasi bakar beli di kantin kantorku. Rasanya lumayan enak. Memang enak…… coz aku doyan. Banged…… malah. Nasi putih disiram saos mixed daging ayam dan ikan teri kecil, diberi sedikit daun kemangi, dibungkus daun pisang, kemudian dibakar. Dimakan anget2 pas lagi laper….. wah dalam 5 menit langsung habis, coz memang porsinya kecil, pas buatku. Ada 2 pilihan rasa, kalau tidak mau yang pedas pakai bumbu kuning (pake kunyit), kalau mau yang pedas pilih yang bumbu merah. Aku sudah mencoba kedua-duanya and I prefer-bumbu merah coz aku suka pedas.
Harganya standarlah untuk ukuran kantin kantorku @Rp.6.500,-

Makan malam 2 hari kemarin, aku juga makan nasi bakar, dipaksa teman kostku bantuin ngabisin makan malamnya. Dia baru dapat 2 kotak nasi bakar gratis, promosi warung makan langganannya yg memperkenalkan menu baru. Dijual per kotak 10 ribu. Tapi aku kurang begitu suka rasanya, bumbunya kurang berasa coz aku memang suka asin.
Dulu sekali, kalau ga salah 3 tahun yg lalu, aku pernah suka banget nasi pepes bakar di Yogya Riau (dulu belum direnov jadi Riau Junction), dijual di area Supermarketnya. Kalau aku tidak salah @Rp.5.500,-. Aku and salah satu temanku sekantor suka banget menu ini. Tiap kali aku ke kantor pusat yang kebetulan berdekatan dengan Yogya Riau ini, aku suka pesan nitip dibeliin makan siang nasi pepes bakar. Bumbunya bener2 kerasa, apalagi ada banyak daun kemanginya. Aku suka banget masakan yang di-mixed dengan daun kemangi, banyak kita jumpai di masakan Manado.

Suatu ketika, untuk variasi, aku usul ke temanku untuk membelikan nasi pepes bakar ini untuk menu makan siang salah satu atasanku. Aku and temanku penasaran, gimana ya komentar atasanku mengenai menu makan siang ini, coz porsinya memang kecil, sepertinya tidak cukup mengenyangkan. Mau makan ga ya? Kalau ga mau nanti dibeliin menu yang lain.
Ketika selesai makan siang, kutanya bagaimana makan siangnya. Atasanku berkomentar ‘nasi sampah’.
He he, emang iya coz jika dibuka bungkusnya memang terlihat seperti nasi sisa yang sudah bercampur-campur antara nasi, sayur dan lauk. Tapi rasanya……. Hmmmmmmm Yummy banget.
Duh….. jangan2 ga dimakan ya.
Karena penasaran, akhirnya kutengok ke meja makan. Ternyata…… ludes……
‘He he…..katanya nasi sampah…… ternyata habis juga!’ kataku ke atasanku.
Setelah itu kita menyebut nasi pepes bakar itu ‘nasi sampah.’ Tapi sayangnya dah beberapa tahun ini ga dijual lagi. Pengin lagi euy….
Sebenarnya kayanya bikinnya gampang sich, cuma rada ribet musti membungkus pakai daun pisang kemudian membakarnya. Pernah terpikir mo nyoba bikin sendiri rame2 ma anak2 kost tapi kok males ya. Enakan beli, ga usah cape2 langsung makan. He he….. Lebih irit waktu dan tenaga.
About nasi bakar, di Bandung katanya ada nasi bakar yang rame bgt di deket Gasibu, jual dari pagi, jam 2 siang suka sudah habis. Harganya belasan ribu. Aku belum pernah nyoba. Nti deh kapan2 nyoba ke sana.
Do you wanna try?????

DINGIN…… DINGIN…… DINGIN……

Saturday, February 07, 2009

Beberapa hari belakangan ini Bandung dingin banged…… Hujan mulu. Hujan seharian bahkan mpe malem ga brenti2. Paling sebel hujan pagi2. Whuah……… rasanya males banget mw beranjak. Penginnya narik selimut lebih rapat. Karena demi sebuah tanggung jawab, akhirnya mau ga mau harus bangun, masak air buat mandi. Klo tetap memaksa mengguyur pakai air dingin bisa2 menggigil kedinginan, akhirnya lebih memilih menarik selimut lagi, batal deh pergi ke kantornya. Dinginnya…… Whuah……… Bener2 kaya air es. Yang males mandi pasti jadi kumat males mandi sorenya. He he…… lumayan ngirit air + sabun.
Akhirnya…… terpaksa berjuang menerjang hujan, back to work.

Tiap sore, pasti semua pada pake sweater, kaos kaki, celana training. Memang dinginnya ga nguatin. Tengok thermometer di kamar menunjukkan 21-22ÂșC. Tapi ga tau akurat atau ga, coz cuma thermometer mainan. Coba view penunjuk suhu di Dago yang ada di dekat lampu pengatur lalu lintas (lampu bangjo), sekarang dah ga ada lagi. Dah ga berfungsi lagi mungkin.
Akhirnya sekarang pada tidur cepet, belum jam 10 malem, dah pada masuk kamar, mencari kehangatan di bawah selimut yang nyaman.

Beberapa hari ini aku ke kantor selalu pake syall. Ga tau kenapa, tiap kali pakai syall pasti denger pertanyaan yang sama tiap hari dari orang2 yang berbeda.
‘Lagi sakit ya?’
Emang klo pake syall harus klo lagi sakit ya.
‘Nggak kok. Dingin!’ kataku.
Tetap aja ga percaya, tanya ke teman seruangku. ‘Dia lagi batuk?’
Masih juga belum percaya, tanya lagi ke aku. ‘Lagi sakit?’
‘Enggak! Dingin!’ kataku.
Yah…… memang belum pada terbiasa lihat orang pake syall coz iklim yang tropis. Padahal kan sekarang pake syall kadang2 buat aksesoris saja, untuk mempermanis biar ada aksennya dikit. Kalau lihat Korean series, ke mana2 pake syall, lucu2 aja dilihat. Pake syall main tabrak warna, OK OK aja tuch. He he…… kemarin2 syall sempet trend juga di Bandung. Ke mana2 jalan2 pada pake syall, syall mini, buat gaya2 doank. Tapi mungkin mang belum pada terbiasa ya syall untuk di kantor.
He he…… gapapa dech dikira sakit yang penting aku ngerasa nyaman and ga jadi sakit beneran coz kedinginan. Lagian di kantorku anginnya gedhe pisan, suaranya kaya di sirkuit. And aku masih bisa bersabar kok menjawab pertanyaan2 yang sama.
‘Sakit ya?’
‘Ga kok. Dingin!’
He he he……

Monday, February 2, 2009

TENTANG THE HIDDEN MESSAGES IN WATER

Thursday, December 11, 2008

Aku pernah bilang mo break nulis dulu sementara, tapi hari ini aku pengin banget nulis. So akhirnya disempetin nulis deh.
Tentang 'The hidden messages in water', heboh2nya sudah sejak beberapa tahun yg lalu dan aku ga mau ketinggalan mengkoleksi 2 buku best seller buah karya Masaru Emoto.
Kemarin tyt si Bapak yg hebat ini berkesempatan bertandang ke kantor pusatku. Mana aku tau. Aku cuma tahu ada tamu dari Jepang, tapi siapa ngira klo tyt tamunya si Bapak ini. Tau gitu aku nitip ke temanku di kantor pusat mintain tanda tangannya di bukuku.

Keajaiban air......
Boleh percaya boleh tidak. Berbagai eksperimen membuktikan bahwa keajaiban air itu benar2 ada. Dan dalam kehidupan sehari-hari memang benar bukan, kita tidak akan pernah bisa lepas dari air. Dokter, dukun dalam pengobatan juga dengan bantuan air. Air, merupakan sarana penghantar yang baik, sarana transportasi dan juga berdaya membersihkan segala kotoran, segala racun, segala penyakit. Air dalam jumlah yg masih bisa dikontrol dan dalam kondisi normal akan sangat membantu kita dalam hidup sehari-hari. Tapi air juga dalam kondisi abnormal, dalam volume yang melebihi kapasitas normal, bisa sangat menyulitkan kita. Air bisa menjadi sahabat sekaligus bahaya yang mengancam kita.

Dari dulu aku menyukai segala hal yg berhubungan dengan air. Mungkin juga coz aku ini berbintang pisces, si ikan lincah. Ikan kan ga bisa hidup tanpa air. So aku suka sekali dengan air.
Air..... Sungguh menyejukkan dan menyegarkan. Ke mana aku pergi, air tidak pernah lepas dariku. Selalu kubawa bersamaku. Sebotol air putih, untuk berjaga-jaga klo kehausan di jalan. Aku lebih suka minum air putih daripada jajan es, softdrink, teh atau kopi. Kalaupun sekali2 minum minuman air berasa, habis itu kalau memungkinkan aku selalu mencari air putih untuk penetral. Rasanya baru berasa minum beneran kalau minum air putih. Sudah kebiasaan dari kecil kali ya. Dan bukankah air putih lebih bagus buat kesehatan, tidak memforsir ginjal untuk bekerja lebih keras.

Dan aku lebih suka jalan2 ke tempat yg banyak airnya daripada ke mall atau arena hiburan lain, meskipun aku juga suka jalan2 ke sana. Ke pantai, ke danau, air terjun, sawah, sungai pokoknya yang serba alam terbuka. Refreshing ke alam benar2 membuat fresh. Refreshing ke mall, fresh sesaat habis tu stress, duit tiba2 aja habis banyak, mau ga mau harus ekstra pengiritan mpe akhir bulan. Hwe hwe hwe...... jadi susah sendiri kan?

Nanti kalau punya rumah sendiri, penginnya bikin rumah dengan banyak air di dalamnya. Ruang tamu dan ruang makan didesain nge- blonk dengan sekat aquarium gedhe, marine aquarium. He he tapi biaya perawatannya juga gedhe, nti lihat budget dulu, kalau mampu ya bikin, klo ga ya, semampunya aja, dengan lukisan pemandangan bawah laut pun boleh lah. He he.......maksa.
Pengin bikin taman kering – taman minimalis - di dalam rumah, dekat ruang keluarga/ruang tamu and ruang makan, dengan kolam ikan dan air terjun mini. Pasti bakal kerasan di rumah. Kalau bisa ma bikin gua Maria kecil buat tempat doa.
Yah..... boleh donk berkhayal, sapa tau suatu saat nanti bisa kesampaian. Tul........ ga?
Dulu waktu kecil pernah pengin punya kolam renang sendiri, suka bujukin ayah minta dibikinin kolam renang kecil di belakang rumah. Belakangan pas udah bisa ngitung, ga lagi deh, secara tyt perawatannya mahal bgt dan tanya temanku yg kul di Arsitektur, budget buat bikinnya juga gedhe. Buat beli obat penjernih airnya aja mahal bgt. Mending dipake buat yg lain yg lebih urgent. Lagian ga penting2 amat kan, cuma pemborosan aja. Lagian emang bisa renang? He he he.........

Kembali ke topic keajaiban air.
Masaru Emoto berkesempatan hadir untuk memberikan seminar dan meninjau hasil eksperimen anak2 SD tentang keajaiban air. Percobaan keajaiban air ini dilakukan anak2 dengan dibimbing oleh guru. Dilakukan selama beberapa waktu. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan. Menanam tanaman bayam di dalam pot. Dibagi terpisah ke dalam beberapa pot. Sebagian pot disiram dgn air biasa, sebagian lagi tiap hari disiram dengan air yg sudah diperdengarkan musik classic dan sisi yang lain disiram dengan air yg sudah didoakan.
Selang beberapa waktu terlihat begitu nyata perbedaannya. Bayam yg disiram dengan air yang sudah didoakan dan diperdengarkan musik classic tumbuh dengan subur, sehat. Bayam yg disiram dengan air yg tidak didoakan dan tidak diperdengarkan musik classic semuanya dimakan ulat, terlihat daun-daunnya yg berlubang-lubang.
Percaya atau tidak, ini benar2 nyata. Waktu salah seorang ibu guru bercerita kepadaku, aku dibikin terkagum-kagum mendengarnya.

Dan aku ga mau ketinggalan, mencoba eksperimen Masaru Emoto bersama teman2 kostku, menggunakan beras yang direndam dalam air. Diulasnya nti lagi di lembar lain ya, udah kepanjangan.