Sunday, January 24, 2010

TOUR DE SEMARANG, EVENTHOUGH JUST SHORT IN TIME

Thursday, January 21, 2010

Semarang………

Sebuah kota yang tadinya tak pernah terpikir sama sekali untuk tinggal di sana dan sama sekali tak pernah benar2 pengin singgah ke sana. Kota yang dalam bayanganku, amat panas, banyak nyamuk, suka banjir. Ternyata setelah aku menginjakkan kaki di kota ini. Aku menyukainya.

Kota yang ramah. Rasanya senang denger banyak orang yang bercakap-cakap menggunakan bahasa Jawa. Berasa di negeri sendiri.

Tata kotanya jauh lebih menyenangkan daripada Bandung yang sudah terlalu semrawut.

Hari minggu malam sekitar pk.22.00 WIB baru melaju dari Yogya, demi menunggu si Nick yang baru kelar rapat mudika. Ya, dia pengin banget ikut, setelah tidak bisa ikut melewatkan hari2 yang menyenangkan di Dieng. Malam yang dingin setelah sepanjang siang Yogya diguyur hujan angin. Kita menuju Ambarawa, ke Kerep. Ya. Aku dah lama banget pengin ziarah ke Kerep. Sampai Kerep pk.01.00 dini hari. Aku benar2 mengantuk. Tadinya aku ga mau kut turun untuk makan, tapi Dhex terus memaksaku untuk turun makan. Akhirnya aku menyusul mereka dan aku tidak menyesal. Kulihat tempe gembus bacem dan saren di depanku. Kyaaaaa………… I love it. Mie goreng pesananku bersisa banyak tapi aku menghabiskan 2 potong saren n 2 potong tempe gembus. Ga lupa ngebungkus beberapa biji buat Nick yang ga mau turun coz mengantuk.

Doa yang paling baik katanya pk.03.00 pagi. Akhirnya aku menuju tempat doa pk.03.00 pagi. Suasana terasa adem dan hening. Sungguh damai berdoa dalam suasana seperti ini. Ada beberapa orang yang juga tampak sedang berdoa. Dan ada kulihat beberapa backpacker yg numpang tidur di sana meskipun ada tulisan ‘Jangan tidur di sini’. Nakal ya……

Goa Kerep - Ambarawa

Setelah doa, Dhex mengajakku ke Taman Kerep yang katanya bagus banget. Lampu2 sudah dimatikan. Yang terlihat hanya gelap dan gelap. Berjalan tertatih-tatih menyusuri jalan setapak hanya disinari cahaya dari HP-ku. Hiiiiiiiiii…. Spoky banget. Beberapa kali aku terpeleset tapi ga sampai jatuh coz sandal plastikku memang terlalu licin untuk berjalan di bebatuan. Mana di salah satu tempat rada2 bau kembang. Untung ga ketemu yg aneh2. Sepertinya tamannya memang bagus. Someday kalau ke Kerep lagi harus pas siang hari, biar bisa lihat tamannya yang katanya bagus banget itu.erep lagi wajib coba.

Pk.04.55 kita dah nyampe di Semarang. Transit dulu ke hotel. Hotel Gracia dah full, akhirnya beralih ke Hotel Rinjani. Hotelnya enak, semacam cottage gitu. Dapat fasilitas garasi sendiri, dari garasi ada tangga langsung ke kamar.

Keluar dari Kerep masih pk.03.45. Ibu yang jualan pecel belum ada. Pecelnya terkenal banget mpe masuk ke daftar wajib wisata kuliner. Yayaya…. Nti klo ke Kerep lagi, wajib coba.

Pk.10.00 WIB Tour de Semarang kita dimulai. Dengan rute jalan yang hanya Week yang tahu dengan bantuan Dhex as navigator by phone. Week pernah 1 tahun kerja di Semarang, jadi masih rada2 apal ma jalan2 di sana.

Pertama kita ke kelenteng Sam Poo Kong. Serba merah. Buat foto berasa di Cina. Yayaya Cina wannabe.

Kata Sodo, kita bisa minta diramal di sana. Aku tanya ke satpam yang di sana, coz yang boleh masuk ke area kelenteng cuma yang memang mau sembahyang aja. Membeli dulu semacam dupa Rp.10.000,- itu bisa buat bertiga, akhirnya kita masuk ke kelenteng yang paling ujung. Menemui Bio Kong yang berpakaian serba hitam.

Bio Kong-nya cuma mau meramal yang sudah bekerja saja, si Nick yang masih kuliah belum boleh diramal.

Diawali dengan doa, akhirnya keluarlah angka buatku n Week. Dan herannya Bio Kong-nya tanpa pernah kami beritahu, tahu kalau aku tiap hari bergelut dengan pembukuan dan Week dengan computer. Hebat juga Bio Kong yang super duper bodor ini.

Sebenarnya Bio Kong ini tidak memasang tarif, sukarela aja yang minta diramal memberikan amplop seikhlasnya.

Dari Sam Poo Kong, kita mampir ke gereja Kathedral untuk berdoa. Katanya jika kita berdoa di gereja yang belum pernah kita masuki, 3 permohonan kita akan dikabulkan. Soooooo…… Don’t miss it.

Lanjut makan siang dulu ke Manggala Café. Pilihan menunya amat banyak, bikin bingung. Belum lagi pelayan2nya yang merubung kita dengan banyak daftar menu di tangannya. Bener2 ribut. Dan hasilnya ada 6 gelas minuman buat kita yang cuma bertiga. Haiyaaaaa………ini nanti yang bertanggung jawab ngabisin siapa……………… Kacau bener.

The next destination is Lawang Sewu. Bangunannya tepat di seberang Tugu Muda Semarang. Lumayan banyak pengunjung hari itu dan udara amat sangat panas mpe bikin keringat bercucuran. Di area depan ada lokomotif kereta kuno berkepala merah. Lumayan buat berfoto.

Dengan membayar @Rp.5.000,- kita bebas buat membuktikan apa benar pintunya memang ada seribu. Hehehehe….

Siang2 sudah terasa spoky banget, apalagi malam hari. Dan ruang bawah tanahnya……. Hiiiiiiiiiiii……………

Week n Nick ga mau masuk ke ruang bawah tanah. Dan aku beberapa kali di-warning ma Nick ga boleh macam2 apalagi berpose foto pura2 jadi hantu. Katanya typical penunggu di sana ‘suka mengikuti’.


Mampir bentar ke Bandeng Juwana, cari oleh2 dan beliin bandeng titipan temanku. Ngantree-nya banged nged. Dan aku kehabisan bandeng, cuma kebagian 1 biji bandeng vacuum. Ya maaf, ini titipan aja, yang lain jadinya tidak kebagian. Week beli kue moci dan ga ketinggalan kita menenteng wingko buat oleh2. Wingko yang terkenal di Semarang katanya wingko cap sepur, dan kita salah, ternyata ada banyak wingko dengan cap sepur. Yang kita ambil wingko cap sepur locomotif. Ya maaph……

Lumayan cape coz udara yang amat panas. Kita back to hotel untuk mandi and then check out pk.17.00. Lanjut de last tour keliling2 kawasan Kampung Laut, Taman Maerokoco, gedung PRPP (Pekan Raya Pameran Pembangunan) dan Pantai Marina. Sampai Pt. Marina sudah kemalaman, sudah pk.06.45. Tidak bisa lihat apa2 n tidak bisa berfoto. Tapi kita bisa dengar debur ombak, lihat kapal2 di kejauhan dan merasakan hembusan angin laut. Keknya klo siang bagus juga.

Kawasan Pantai Marina dikembangkan menjadi kawasan elite. Lumayan rame. Kawasan bisnis dengan tata bangunan gaya Eropa. Keren. Kita mampir makan ke Pondok Daun Resto. Tempat makan baru dengan penataan yang exotic. Keren banget dilihat dari kejauhan, temaram dengan banyak lampu2 kecil. Tadinya kupikir tempat makan ini harganya mahal coz berada di kawasan elite, ternyata harganya standar.

Pk. 19.30 beranjak meninggalkan kawasan Pt. Marina, kita hunting lumpia Semarang buat oleh2. Rada kapok klo besok lagi suruh bawa lumpia lagi. Baunya ga ilang2 menuh2in kereta, panasnya lumayan klo kena kulit n minyaknya nempel ke mana2.

Setelah hunting lumpia, kita masih sempet muter2 di kota lama, berhenti sebentar di depan gereja Blenduk. Ga bisa lama2 coz selain gerimis, waktu sudah menunjuk pk.20.15 sedang jadwal keretaku pk.20.30.

Akhirnya hari itu ngrasain naik kereta mundur. Dari Cikampek ke Bandung, Harina berjalan mundur……………………….

Yayaya…. Tour de Semarang sudah usai.

Kapan2 lanjut lagi.

Belum sempet masuk ke Museum Maerokaca, ke Pt. Marina pas siang, Goa Kreo n belum puas muter2 di kota lama.

Semarang…. Please wait me for coming back.

No comments: