Thursday, November 12, 2009

SUATU HARI DI RUMAH DOME – NEW NGELEPEN – PIYUNGAN


Pintu Gerbang New Ngelepen


Wednesday, November 11, 2009

Hari Minggu, 18 Oktober 2009, hari ke-2 cutiku di Yogya, kita sempatkan mengunjungi Rumah ‘Dome’ di Piyungan. Tepatnya di daerah Sengir ‘New lepen’, Piyungan, Sumberharjo, Prambanan, Yogyakarta. Sebuah kompleks perumahan yang didesain tahan gempa dengan bentuk kubah. Jadi kek Iglonya orang Eskimo, hanya bedanya tanpa salju. Rumah ini merupakan bantuan dari Amerika untuk membantu para korban gempa Yogya tahun 2006 silam.

Perjalanan ke sana memakan waktu lebih kurang 40 menit dengan perasaan was2 campur deg2an sepanjang jalan. Gimana tidak, Week yang bawa mobil dipaksa ma Dhex. Memang kalau pengin cepat bisa harus dipaksa terjun langsung ke lapangan. Dan Week yang belum lancar nyetir, amat sangat grogi bila banyak kendaraan lain yang berlalulalang. Terlebih saat ketemu lampu merah. Rasanya pengin lampunya hijau terus biar ga usah pake acara berhenti coz Week belum canggih bermain kopling dan gas, akhirnya di satu lampu merah kita harus merasakan 4 kali lampu merah dan harus rela didahului oleh mobil2 yang lain. Huehuehuehue…… ekstra menahan nafas jadinya tiap di lampu merah dan aku tidak berkomentar apa2 cuma menahan tawa aja takut makin membuat Week semakin panic. Antara geli dan was2. Untung kita sampai ke tujuan dengan selamat.

Kompleks rumah dome ini tidak seberapa luas, berapa unit tepatnya aku tidak tahu, sepertinya sekitar 70 unit. Kompleks yang sekarang dijadikan tujuan wisata ini lumayan buat menambah wawasan. Tapi sayang sekali masih tampak gersang, belum ada penataan taman dan kebun yang serius di pekarangan rumah. Coba ditata pasti akan tampak lebih indah.
Aku sempat mencicipi es kelapa muda, tahu guling dan lotek yang dijual di sebuah warung di sana. Harganya murah bo…. 1 lotek, 2 tahu guling dan 2 gelas es dihargai Rp.16.000,-. Juga ada dijual souvenir rumah dome yang dijual @Rp.10.000,-. Lumayan buat oleh2.


Warung murah meriah

Kompleks ini dinamai New Ngelepen atau New Lepen coz dulunya daerah itu bernama lepen yang artinya sungai, coz dibangun kembali dengan bantuan Amerika, akhirnya dapat nama baru New Lepen.
Memasuki kompleks, kita temukan gapura melengkung dengan tulisan di atasnya ‘Selamat datang di New Ngelepen’. Di gapura ini juga ada beberapa prasasti tanda tangan dari para tokoh yang berjasa dalam pembangunan 'Domes for The World’ ini.
Di bagian depan gapura ada portal yang ditutup tiap malam buat keamanan kompleks. Sedikit di belakang samping portal ada ‘Pusat Informasi’ yang sekaligus menjadi tempat kediaman Bapak Ketua RT/RW di situ. Di depan pusat informasi ini ada site map, dengan beberapa gambar obyek wisata di sana. Diantaranya daerah patahan akibat gempa 2006 dan sumber mata air bersih di sana yaitu belik Wunut dan belik Cangkok.


Pusat Informasi dan Dome's Site map

Di bagian dalam kompleks ada sebuah bangunan P3K seperti puskesmas sebagai pelayanan kesehatan bagi warga sekitar. Di depan P3K ini ada aula yang sebentar lagi akan dialihfungsikan sebagai Taman Kanak-kanak. Sudah terlihat beberapa mainan anak2 di samping bangunan itu. Ada juga Pertapaan Cinde Mas. Sepertinya melayani mereka yang sedang stress terlibat masalah yang ingin menyepi, menenangkan diri. Dan sebuah bangunan mushala, Mushala Baitur Rahman, yang dibangun lurus sejajar dengan pintu gerbang domes.
Bangunan ini rata2 di dalamnya berisi 2 kamar tidur. Bagian puncak kubah ada lubang kecil seperti cerobong asap yang fungsinya untuk ventilasi. Ada kulihat lubang ventilasi di bangunan aula terlihat berbeda dengan kebanyakan rumah yang lain. Ventilasi di bangunan ini berputar cepat, sepertinya biar sirkulasi udaranya lebih cepat. Waktu kutanya pada penduduk di sana, katanya lubang ventilasi ini akhirnya banyak yang di dalamnya ditutup coz bisa kemasukan air waktu hujan besar.

Aula yg beralihfungsi menjadi TK

Layanan P3K

Mushala Baitur Rahman

Pertapaan Cinde Mas

Dan yang lebih mengejutkan lagi, ada kulihat 3 bak sampah warna biru berjejer-jejer di setiap sudut jalan, bertuliskan ‘sampah kering’, ‘sampah basah’, ’sampah logam’. Bagus……… Membiasakan memilah-milah sampah sejak dari lingkup terkecil, rumah tangga. Memang lebih mudah membudayakan kebiasaan baru ke komunitas yang baru dibangun seperti ini. Cuma kadang aku ga habis pikir dengan konsep seperti ini. Di beberapa tempat kujumpai pemisahan sampah berdasarkan jenis sampah, tapi kemudian waktu pengangkutan dan pembuangan sampah akhir, sampah2 ini dijadikan satu lagi. Rasanya percuma, sia2 saja. Di TPA harus dipilah-pilah lagi. Jadi 2x kerja deh.Yah, semua perlu waktu, step by step semoga nanti bisa lebih terkoordinir dan membudaya, seperti halnya ‘Bank Sampah’ di daerah Bantul-Yogyakarta yang pernah kulihat tayangannya di Kick Andy edisi minggu 1 bulan November ini. Memang untuk membudayakan suatu tatanan baru, perlu sesuatu yang bisa membuat orang ‘interest’, sesuatu yang baru dan lain dari yg lain. Gila, dan ide bank sampah ini dikerjakan dgn serius. Someday pengin ke sana, mg2 bisa dikembangkan ke tempat2 lain.


Memilah-milah sampah

Rumah Domes……… Moga2 bila suatu saat bisa mampir ke sana lagi, penataannya sudah lebih indah lagi. Pengin loteknya si Ibu yang enak dan murah. Pengin ngobrol lagi ma penduduk di sana yang ramah2. Sayangnya akses ke sana masih rada susah. Belum ada angkutan umum yang masuk mpe sana. Menurut cerita si Ibu yang jualan di warung, jika pengin belanja ke pasar (yang terdekat dari sana Pasar Prambanan) musti jalan dulu beberapa kilo untuk mencapai jalan yang dilalui angkutan umum. Sabar ya Bu!!!!!
Hehehe……… An unforgettable experience in ‘Domes for the World’

Turis lokal

Arena permainan anak

2 comments:

mex said...

Jd pengen ke sana nie.. klo skrg akses ke sana dah gampang blm yah..?? rncana mo liburan ke jogja sendirian gt.. klo dr candi prambanan jaoh ga..??

thanx b4..

Red-Now said...

Dr Prambanan sekitar 30 menit. Dr Terminal Prambanan ambil arah Candi Boko lurus. Sblm Pasar Piyungan ada plang rmh Dome. Ikuti aja penunjuk jalannya.
Liburan sdr k Yk safe kok, n bnyk yg bs ditanya. Becak pun bs jd guide yg baik. Bnyk becak yg bs disewa perhari 25rb itu dah mw nganter kmn2 skaligus jd guide.
Buruan ke Yk... hehehe