Sunday, August 10, 2008

WALKING-WALKING KE CIWIDEY

Friday, August 8, 2008

WALKING-WALKING KE CIWIDEY

Sebuah rencana yang sedikit mendadak. Kita pengin jalan2. Akhirnya kita memutuskan 27 Juli 2008 ke Ciwidey. Ke Kawah Putih, untuk foto2 hasilnya bagus bgt.

Mencari mobil carteran baru hari Jumat malam, boleh dibilang mepet banget untuk Weekend. Via telp, mulai jam 20.30WIB, kucoba mencari Rental mobil yang murah berdasarkan iklan di Koran.

Beberapa menertawakanku, ‘Mbak kalau cari untuk Weekend harusnya booking dari hari Selasa atau Rabu.’

Yah, tadinya masih ragu2, jadi mau pergi atau ga, keputusan final baru malam itu. Akhirnya setelah menelepon beberapa Rental, Pk.22.00WIB kita mendapatkan mobil yang sesuai keinginan kita. APV, ber-AC untuk 7 orang. Berangkat hari Minggu 27 Juli 2008 pk.08.00WIB.

Sedikit ada hambatan, hari itu sejak pagi air ledeng di kost belum keluar. ‘Yah, gimana nih, masak ga mandi.’

‘Ya sudah, semua ga usah mandi saja.’

Untunglah pk.07.15 WIB akhirnya air mengalir, deras lagi.

‘He he…. Akhirnya bisa mandi juga. Mandinya jangan lama2, per orang max 5 menit.’

Order untuk makan siang kita, untung datang tepat waktu. Pk.08.00WIB, makanan sudah diantar. Jadi nih kita jalan2. Bapak sopir pk08.05 mengetuk pintu gerbang.

Tunggu sebentar ya Pak, nanti kita nyusul ke sana.’

Membujuk Si Un yg lg bt dgn berbagai cara tidak juga berhasil mengajaknya ikut pergi bersama kami. Dia lg sedih, mamanya baru saja pulang ke Pinang habis menghadiri wisudanya. Kita berkali-kali membujuk + mengancamnya supaya mau ikut secara bergantian, tdk juga membuahkan hasil. Si Un malah menangis. Kita tdk tega meninggalkan Si Un sendiri di kost dlm kondisi spt itu.

‘Sudah siap, tidak ada yg ditunggu lg?,’ tanya Bapak sopir.

‘Sebentar Pak, 5 menit lg’, usaha terakhir membujuk si Un…. Di telp dibujuk lg.

‘Un, kita masih tunggu, cepetan nyusul ke sini. Jangan nyesel lho ya. 5 menit lg kt berangkat.’

Dan usaha terakhir kt tdk membuahkan hasil, kita pergi tanpa Un.

Dan untunglah kita pergi diantar Bapak Sopir yg baik hati dan ramah. Dia sudah seringkali ke Ciwidey. 1 hari sebelumnya baru pulang dari Kawah Putih. Rencana awal kita mau Ke Kawah Putih, pulangnya mampir ke kebun strawberry-petik strawberry, ke kebun teh, lanjut makan malam di Kampung Sawah. Tyt di perjalanan si Bapak Sopir bercerita kalau Kawah Putih tidak jauh dari Danau Situ Patenggang, searah, tinggal naik sekitar 5 km. Ya sudah kita ke sana juga saja, sekalian jalan.

Dan untunglah hari itu jalan sama sekali tidak macet. Memasuki kawasan Kawah Putih, jalan begitu sepi, beberapa mobil yg berpapasan dgn kita ber-plat B semua.

‘He….. kita di Jakarta,’ seruku.

Jakarta?..... kok bisa!’

‘Lihat…. Dari tadi mobil yg lewat B semua…’

‘Dasar…………….’

Memasuki pintu gerbang ke Kawah putih, kita melewati pos jaga. He….. yg kecil ngumpet. Akhirnya…. cuma diitung 6 orang. Untung ga ketahuan……. He he dasar.

Hari itu cuaca sedang bagus. Tidak panas, tidak juga terlalu mendung. So kita merasa nyaman berfoto-foto di sana. Air Kawah hari itu berwarna hijau. Tidak seperti biasanya yg berwarna putih. ‘Baguslah, jadinya kan bagus untuk berfoto.’ Dasar narcis kabeh.

Lumayan lama kita menghabiskan waktu untuk berfoto di sekitar Kawah….. sekalian Pre-Wed, kata temanku.

Kita makan siang di sana, cari gubug yang sedikit di atas supaya tdk terlalu kecium bau belerang. Habis makan, kita berburu strawberry. Strawberry….. I’m so like it. Warnanya merah menyala menggugah selera, besar2 lg. Ditawar susah sekali. Akhirnya beli 20rb dpt 3 kotak plastic besar. Tapi ga rugi juga, rasanya manis dan segar. Begitu juga dengan jus strawberry @Rp.5.000,- yg kita beli disana, rasanya enak, strawberrynya kerasa bgt.

Karena penasaran dgn makanan dan buah yg asing buat kita, akhirnya hari itu beli buah Peppino…. katanya bgs untuk menurunkan kolesterol, rasanya seperti melon, tapi kurang manis. Beli terung belanda, rasanya rada asam.Beli kerupuk rasa susu, rasa strawberry dan rasa wortel, 10rb dpt 4. Yang rasa susu warnanya putih, rasa strawberry rada kemerahan, dan rasa wortel rada kekuningan. Tapi menurutku rasanya seperti kerupuk pada umumnya, cuma yg rasa strawberry rada asam dikit. Rasa susu malah ga terlalu terasa susunya. Yg penting sudah nyobain lah, so ga penasaran lg.

He he…. Pulang2 bawaan kita jadi banyak.

Perjalanan lanjut ke Danau Situ Patenggang. Di perjalanan kita melewati perkebunan teh. Pemandangan yg amat bagus. Membentang luas hamparan teh menghijau di kanan-kiri jalan yg kita lalui.

‘Sambil diingat-ingat ya, mana yg pemandangannya paling bgs, nti pulangnya kt mampir kesana.’

Kembali melewati pos jaga. Ayo ngumpet lg. Si Tia harus rela ditimbuni tas2 bawaan kita biar ga kelihatan. He he… lolos lg dihitung 6 orang.

Mpe Danau, rada gerimis. Tidak terlalu ramai. Angin yg bertiup begitu dingin. Di sana pada beli manggis. Sebagian dimakan di sana, sebagian dibawa pulang. Pengin naik perahu, sekaligus mampir di Pulau Cinta, nego harga tidak berhasil, akhirnya ga kesampaian deh naik perahu….. Hik hik hik….. Sedihnya.

Habis dr Danau, ada yg pengin berenang di Ciwallini, pemandian air panas. Sedangkan kita sama sekali tdk bawa baju ganti, karena sama sekali di luar rencana.

Mencoba beli kaos di sekitar Danau, tdk berhasil menawar, akhirnya ga jd beli.

‘Ke Ciwallini-nya nanti lain kali saja, lagipula sudah jam 3 sore, nti ga puas di sana.’

Kita lanjut Tea-walk….. memilih kebun teh dgn pemandangan yg paling bagus. Dgn background perbukitan teh, amat manis untuk berfoto. Sungguh menyenangkan dan sedikit melelahkan Tea-walk kita. Berjalan ramai2, berjuang mencapai batu di puncak perbukitan.

Tak terasa, tyt kulit tangan dan kaki pada luka gores, kena dahan2 pohon teh. He he ora po po…. jarang2 kan bs ke sini.

‘Ayo semangat!!!!! Berjuang sampai puncak.’

Setelah puas ber-Tea-walk ria, kita kembali ke tempat parkir mobil. Naik turun bukit, lumayan cape, refreshing sekaligus berolahraga. Sesampai di atas, ada seekor kucing berjalan ke arah kita. Jalannya pincang, tertatih-tatih, dgn mengangkat satu kaki depannya. Kasihan sekali, rupanya korban tabrak lari, kakinya terluka. Tidak tega, kudekati dia. Dielus-elus tdk menolak. ‘Ada yg punya potongan kain ga, untuk membalut kakinya.’

Dan tidak ada yg rela menyobek bajunya untuk membalut kaki kucing.

Akhirnya si Kuntil merelakan bekal makannya dgn lauk rendang ikan untuk si kucing, dgn lahap si kucing memakannya. Rupanya dia lapar. Paling tdk dia punya kekuatan untuk bertahan. Akhirnya kita harus meninggalkan si kucing di sana. ‘Cepat sembuh ya!,’ pamitku pada si kucing malang.

Sampai rumah baru kepikir, bego ya, kenapa tadi tidak kepikir membalut kaki kucing pakai tissue aja, kan lumayan lembut untuk menutup lukanya. Yah, sutra….. sudah terlanjur.

Sudah cape, kita tdk jd petik strawberry, toh td sdh banyak membeli strawberry.

‘Pak, kita lanjut ke Cilaki saja, makan malam di sana.’

He he….. selesai sudah jalan2 kita hari ini. Lain kali merencanakan liburan lagi. Pengin ke Pangandaran ke Green Canyon, cari waktu libur 2 hari, minta antar Bapak sopir yg baik hati ini lagi. Namanya Bapak Kus. Katanya sudah sering ke sana. ‘Terimakasih ya Pak!’

Berkat liburan ke Ciwidey, si Sal yg tdnya sama sekali tdk doyan strawberry, jd doyan strawberry bgt. Tiap hari minta dibikinin jus strawberry. Akhirnya selama 3-4 hari berturut-turut kita minum jus strawberry, fresh juice, strawberry di mix dengan susu putih.

Pengin strawberry lagi, tapi strawberry yg dpt beli di Ciwidey, rasanya manis.

He he….. lain kali ke sana lagi.



2 comments:

duweek said...

mauuuuuu..............

Red-Now said...

Makanya maen ke sini....