Friday, August 28, 2009

JALAN – JALAN KE BONBIN-NA BANDUNG……… 6_6



Aneka satwa, terbatas dgn kamera 2MP

Friday, August 28, 2009

Tadinya libur 2 hari peringatan 17 Agustus memutuskan going nowhere…….. tapi 2 hari di rumah ga ngapa2in bete juga, akhirnya memutuskan tepat tgl 17 Agustus jalan2 ke Bonbin-nya Bandung.
Hehehe…. mungkin bad idea. Memaksa Etil, dia yg lagi cuti 5 hari sama sekali ga ke mana2 coz kita sama2 lagi bokek, akhirnya dia mau menemaniku ke sana. Tadinya mau bertiga ma Salliwet, tapi dengan alasan klise Salliwet memutuskan tidak jadi ikut. Akhirnya pergi berdua saja ma Etil.
6 tahun stay di Bandung, aku sama sekali belum pernah masuk ke bonbin Bandung. Sebenarnya sering denger banyak komen katanya bonbin-nya ga bagus, kotor, kurang terawat. Tapi coz saking penasaran, sekali masuk sudah cukup buatku. Cuma pengin tahu aja dalamnya kayak apa.
Kuntil sebenarnya masih punya janji, someday bakal menemaniku ke sana. Tapi menunggu Kuntil yg sekarang lagi sibuk dengan kehidupan barunya……lama kali….. Akhirnya dp merepotkan Kuntil, kita memutuskan pergi tanpa Kuntil.


Melihat-lihat....

Dan benar saja. Begitu jauh dari bayanganku. Semua tampak tak terawat. Kata Etil berbeda jauh dengan zaman Etil masih SMA, dulu masih tampak rimbun terawat. ‘Sekarang kok jadi kayak gini ya?’ komentar Etil.
Kasihan melihat hewan2 di sana. Mereka sudah demikian merana terkurung, masih ditambah tidak terurus. Ada kulihat seekor ular yang mati, kasihan sekali. Hewan2 juga tampak begitu tidak bersemangat.
Ada kudengar katanya suka ada sukarelawan yang tiap minggu khusus datang untuk memberi makan hewan2 ini, saking terdorong oleh rasa kepeduliannya. Mereka juga dengan biaya sendiri membawakan makanan untuk hewan2 ini. Salut………
Area luar bonbin mulai ada pembangunan2, dan memang tampak lebih bagus, tapi baru sebagian kecil saja.


Persahabatan buaya dan kura-kura (sepertinya tidak akan saling memangsa coz sama2 berkulit keras.... ^_^)

Beberapa tahun yg lalu sempat ada opini, katanya ada rencana memindahkan bonbin. Sepertinya memang lebih baik dipindahkan, tapi mpe sekarang belum ada realisasinya. Yah, di daerah pinggiran yang masih luas, masih hijau, sepertinya lebih tepat. Biar Bandung punya kebun binatang yang bisa dibanggakan.
Sejauh yang kulihat, tampak lebih menarik kebun binatang Gembira Loka yg ada di Yogya, yg aku sudah bosan ke sana. Biarpun sekarang juga terlihat kotor, tapi jauh jauh lebih baik dan lebih menyenangkan daripada bonbinnya Bandung.


Burung Merak dengan sayap2 patah..... Sayang sekali.....

Sempat ketemu seorang turis dari Amerika, semacam ‘backpacker’. Dia terlihat ramah, memakai baju batik Bali dan celana pendek. Batik booo……
Sebenarnya malu banget kenapa yg menjadi tujuan wisatanya bonbin Bandung, apa ya komentarnya tentang bonbin ini. Dia membawa kamera, sesekali terlihat memotret, tampak tidak antusias. Aduh mister…..kenapa ga ke Tangkuban perahu, De Ranch, Kawah putih atau Ciater saja, di sana jauh lebih menarik dan tidak malu-maluin.

Sempat ngobrol dikit dengan turis ini. Dia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, so asal ngobrol, yg penting sama2 ngerti. Dia pasti ketawa dengan grammar n tensesku yang kacau-balau. Hehe kalau dah harus practice, bahasaku suka jadi amburadul main tabrak. "It’s OK," katanya. Untung logatnya American bukan British, jadi aku bisa ngerti.

Dia 5 hari di Indonesia. Tujuan pertamanya ke Jakarta, lanjut ke Cipanas-Cianjur.
‘Did you visited Taman Bunga Nusantara?’
‘Yeah….very nice,’ komentarnya. Dan untunglah tempat itu yg dipilihnya. Memang very nice, aku juga pengin ke sana lagi.
Dari Cipanas lanjut ke Bandung, tapi kok ya yg dipilihnya Bonbin Bandung sih….. :(
Dari Bandung dia bakal melanjutkan perjalanan ke Pantai pangandaran, by bus. ‘Nice……!’ Moga2 dia ke Green Canyon juga. Hehehe……… kenapa juga aku yg jadi sewot.

Aku ma Etil, kita berusaha menikmati jalan2 kita, dan kita ke mana pun pergi, selalu bisa menikmati jalan2 kita. Banyak keluarga muda jalan2 bersama anak mereka yg masih balita. Yah, mengenalkan aneka satwa ke anak-anak. Bermain sambil belajar.


Naik angsa air...... ^_^

Kita naik angsa air, @Rp.4.000,-, yang antrenya lumayan banyak, mana rada lama menunggu locket buka coz si masnya lagi makan siang dan habis makan siang masih merokok rada lama. Sabar…..sabar……
Sambil menunggu locket buka, aku ma Etil melihat-lihat yang sudah pada naik angsa air duluan. Sepertinya gampang, asal kayuh saja. Di tengah danau ada pulau kecil, habitat beruk2 yang lagi pada bergelantungan di pohon yang tinggi. Hanya dibatasi oleh pagar kecil dari bambu dan tali raffia.
Ada sepasang muda-mudi yang sama sekali tidak menguasai teknik mengoperasikan angsa air mereka. Berkali-kali nabrak pagar pembatas habitat beruk, angsa air di belakang mereka dan pagar batu pinggir danau. Parah banget. Aku ma Etil ketawa gelak2 melihatnya.
Dan sepertinya karma. Aku ma Etil pun mengalami kejadian serupa. Kolaborasi yg aneh antara yang ngayuh dan yang nyetir. Aku kebagian ngayuh, si Etil kebagian pegang kemudi. Dia ga mungkin mengayuh coz memakai rok.
Dan Etil kebingungan, kapan harus mengarahkan kemudi ke kanan, kapan harus ke kiri. Yang harusnya ke kanan, dia ke kiri, yang harusnya ke kiri dia ke kanan. Kacau pisan. Jika pengin belok ke kanan harusnya putar kemudi ke kiri, sebaliknya bila mau belok ke kiri, putar kemudi ke kanan. Dan Etil salah persepsi mulu, tiap denger instruksi putar ke kanan atau ke kiri. Akhirnya berulangkali nabrak tiang pagar pembatas danau dengan habitat beruk, dan untunglah si beruk ga pada nyamperin kita. Huuuuuuuu……
Mungkin karena khawatir ma kita yang rada kepayahan biarpun kita tetap ketawa2, akhirnya aak petugas beberapa kali memandu kita dari tepi danau. 'Hehehehe….makasih Ak!'

Sempat juga naik onta, bayar @Rp.5.000, cuma muter sekali dengan jarak yg lumayan pendek. Rasanya goyang2 kaya naik kuda. Tapi lebih safe coz dituntun oleh petugas. Nama ontanya ‘Monas’, onta yang ramah. Pasti capek dan bosan berkali-kali jalan memutar dengan beban di punggungnya. Satu temannya yg di kandang tidak bisa menggantikan tugasnya coz habis melahirkan.

Lumayanlah jalan2 hari ini. Akhirnya kesampaian juga masuk bonbina bandung. Pulangnya lunch dulu di ‘Warung Pasta’ lanjut nonton ‘Merah putih’. Hehe. Merah Putih bertepatan dengan peringatan 17 Agustus. Pas banget. Lumayan rame. Lumayan juga filmnya. Film karya anak bangsa. Perang perjuangan merebut kemerdekaan. Perang yang sederhana sarat dengan nilai2 persahabatan. Rada bodor, jadi kita banyak ketawa. Aku ta’bela-belain nonton ni film coz ada Darius Sinatriya n Zumi Zola main di dalamnya. Hehehe……. Ni film merupakan salah satu film trilogi kemerdekaaan. Hehe nti nonton sekuelnya juga ah………… tapi sayangnya Zumi Zola dah mati tertembak di film kesatu. Jadi jangan berharap dia akan muncul lagi di sekuelnya. Hikz…………..

2 comments:

Bang Mupi said...

film Merah Putih...kurang bagus ah.

Salam kenal :D

Red-Now said...

Perangnya memang kurang seru, sederhana bgt. Jauh klo dibandingkan dgn hollywood pny.
Mgkn coz ada Darius ma Zumi Zola ya jd gw betah2 aj ntn.
Tp mang gw ntn film apa aj suka sich, kecuali thriller sk ngeri.
Salam kenal jg.